REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Nono (40 tahun), warga Bekasi bersama keluarganya selamat dari terjangan gelombang pasang saat menunaikan shalat isya di mushala. Dia mengaku saat itu gelombang menerjang dengan ketinggian tujuh meter
"Kami tidak terseret gelombang di dalam mushala itu," kata Nono, saat ditemui di Kantor Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Ahad (23/12).
Dia mengaku heran karena air laut sama sekali tidak masuk mushala. Saat itu, dirinya melaksanakan shalat isya pukul 21.20 WIB. Saat itu ia mendengar suara bergemuruh akibat gelombang pasang tersebut.
"Orang-orang di luar teriak sambil meminta pertolongan, terlebih ada hiburan dangdut," katanya.
Ia selamat bersama istri dan dua anaknya dari gelombang pasang. Anaknya yang bernama Alif (10) terlempar ke luar pagar pembatas Tanjung Lesung.
Sedangkan, istri dan anaknya yang lain melarikan diri ke bukit. "Istri dan dua anak tidak luka-luka," katanya.