REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbaharui data korban meninggal dunia di Selat Sunda, khususya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang Ahad, (23/12) pagi. Data sementara jumlah korban yaitu 40 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang.
Adapun kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak. "Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan resmi.
Sutopo menyebut di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. "Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang," ujarnya.
Sedangkan di Lampung Selatan, terdata tujuh orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Adapun di Serang tercatat tiga orang meninggal dunia, empat orang luka-luka dan dua orang hilang. "Pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah," ucapnya.