Jumat 21 Dec 2018 22:59 WIB

85 Ribu Kendaraan Diprediksi Keluar Jakarta Malam Ini

Kendaraan yang melintas di gerbang tol Cikarang Utama mengarah ke berbagai tujuan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Israr Itah
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan usai keluar dari Gerbang Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan usai keluar dari Gerbang Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Korps Lalu Lintas Refdi Andri menyatakan, Jumat (21/12) malam diperkirakan menjadi arus puncak liburan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Pada malam tersebut, diprediksi 85 ribu kendaraan bakal melintasi tol Cikarang ke arah timur Jawa.

"Estimasi kami untuk tanggal 21 Desember ini kira-kira di atas 85 ribu, tapi tidak sampai 90 ribu," kata Refdi Andri saat melakukan peninjauan, Jumat petang.

Refdi menyampaikan, kendaraan yang melintas di gerbang tol Cikarang Utama mengarah ke berbagai tujuan, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Menjelang Natal 2018 ini, menurutnya, para pemudik tidak hanya bertolak ke kampung halaman, melainkan juga menikmati masa liburan di sejumlah kota, misalnya Bandung.

"Jadi kira-kira kalau kita hitung persentasenya yang bergerak ke Bandung itu 30 persen, yang lainnya ke Jateng sampai Jatim," ucap Refdi Andri.

Refdi melanjutkan, adanya proyek di jalan tol menuju timur Jawa ini juga sudah dihentikan. Penghentian proyek sudah dilakukan sejak 19 Desember 2018. Terdapat tiga proyek yang sudah dihentikan sementara. Proyek itu adalah tol bertingkat/elevated, kereta api cepat, dan LRT.

Pembatasan kendaraan berat seperti truk juga sudah diterapkan, yakni pada 21 sampai 22 Desember 2018, lalu pada 25, kemudian 28 dan 29 Desember, lalu pada 1 Januari 2019.

Refdi menambahkan, kepolisian bersama sejumlah pemangku kebijakan lainnya juga telah melakukan antisipasi khusus. Mereka telah menempatkan personel-personel sesuai fungsinya masing-masing. 

"Di sini kekuatan semua ada, dari TNI, Jasa Marga, demikian juga ka induk. Ini tujuannya untuk melakukan langkah antisipasi, sehingga peningkatan yang sudah kami estimasi itu betul-betul bisa kami antisipasi lebih awal," ujar Refdi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement