REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta segera meningkatkan jaminan keamanan bagi kotak suara dari bahan karton untuk pemilu legislatif serta pemilihan presiden dan wakil presiden. KPU juga didorong untuk lebih gencar melakukan sosialisasi mengenai kekuatan dan pengamanan kotak suara tersebut.
Ketua Umum Iluni UI Arief Budhy Hardono mengatakan munculnya kekhawatiran terhadap penggunaan karton sebagai kotak suara merupakan wujud nyata perhatian masyarakat terhadap Pemilu yang berintegritas, jujur, dan adil. "Munculnya reaksi pro kontra ini berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap pelaksana penyelenggara Pemilu," ujar dia di Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan Arief dalam diskusi bulanan Policy Centre (Polcent) Badan Pengurus Harian (BPH) Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI). "Kita harapkan KPU segera meningkatkan jaminan keamanan bagi kotak suara dari bahan karton sekaligus mendorong KPU untuk lebih gencar melakukan sosialisasi mengenai kekuatan dan pengamanan kotak suara itu," imbuhnya.
Mantan Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, penggunaan kotak suara berbahan karton dalam Pemilu 2019, bukan yang pertama kali. Pada 2014 lalu, bahan yang sama juga digunakan untuk kotak suara. “Penggunaan kotak suara dari bahan karton ini bukan kali yang pertama, melainkan telah dipergunakan pada Pemilu 2014 dan Pilkada Serentak 2015, 2017 dan 2018 sebagai pengganti kotak alumunium yang rusak," kata dia.
Sumarno mengatakan kotak suara yang akan dipergunakan nanti tidak berupa kardus biasa. Kotak suara akan dibuat dari bahan karton khusus yang telah diuji ketahanannya.
Politisi Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan KPU harus segera memberikan penjelasan yang lebih detail dan komprehensif terhadap permasalahan kotak suara ini. Penjelasan ini diperlukan agar kepercayaan masyarakat pemilih dapat terus menguat sehingga pelaksanaan Pemilu dapat berjalan lancar, aman dan damai.
"Jika tetap menggunakan kotak suara dari bahan kardus, KPU Harus memastikan pengamanannya agar tak terjadi peluang melakukan kecurangan," ucap Ahmad Riza.