Jumat 21 Dec 2018 03:03 WIB

Menkes Dorong Perawat Kerja di Luar Negeri

Permintaan luar negeri sangat tinggi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Perawatan di Rumah Sakit. Ilustrasi.
Foto: Republika
Perawatan di Rumah Sakit. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kementerian Kesehatan mendorong para perawat di Indonesia untuk mau bekerja di luar negeri. Hal itu menyusul tingginya permintaan tenaga perawat Indonesia yang disampaikan sejumlah negara.

‘’Perawat saya dorong ke luar negeri,’’ ujar Menteri Kesehatan, Nila Djuwita F Moeloek, di sela-sela peninjauan kesiapan natal dan tahun baru di RSD Gunung Jati dan PSC 119 di Kota Cirebon, Kamis (20/12).

Nila mengaku baru menandatangani MoU dengan Saudi Arabia yang membutuhkan sekitar 5 ribuan perawat. Selain Saudi Arabia, negara lain yang juga membutuhkan perawat dalam jumlah banyak adalah Jepang.

Jepang saat ini membutuhkan sekitar 4 ribu perawat. Namun, Kemenkes sedang mengupayakan agar jumlahnya bisa ditambah.

Nila pun menilai peluang perawat asal Indonesia untuk bekerja di Jepang sangat besar. Pasalnya, mereka hanya mau menerima perawat dari Indonesia, Vietnam dan Filipina.

Nila menambahkan, negara lain yang juga membutuhkan tenaga perawat dari Indonesia adalah Belanda dan Qatar. Dia berharap, peluang untuk kerja di luar negeri bagi perawat itu disosialisasikan agar perawat Indonesia bisa memanfaatkan peluang tersebut.

‘’Saya mengharapkan betul-betul, tolong disosialisasikan. Gajinya besar lho, puluhan juta rupiah. Daripada PNS gajinya berapa,’’ tutur Nila.

Nila mengakui, kendala yang dihadapi para perawat Indonesia adalah soal bahasa. Namun, dia menyatakan, para perawat itu akan dilatih bahasa terlebih dulu.

Sementara itu, pernyataan Nila tersebut langsung ditanggapi oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Lucya Agung Susilawati.

‘’Nanti saya sampaikan ke bagian pegawaian,’’ kata Lucya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement