Kamis 20 Dec 2018 20:15 WIB

Dharma Wanita Tangerang Budayakan Belanja tanpa Kantong

Sosialisasi terus dilakukan sejak ramainya pemberitaan mengenai sampah plastik.

Rep: Bayu Adji/ Red: Andi Nur Aminah
Tumpukan sampah yang umumnya jenis sampah rumah tangga yang didominasi sampah plastik menumpuk di pinggir Jalan Tangkuban Parahu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Tumpukan sampah yang umumnya jenis sampah rumah tangga yang didominasi sampah plastik menumpuk di pinggir Jalan Tangkuban Parahu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Tangerang mulai giat menyosialisasikan pengurangan penggunaan plastik. Ketua DWP Kota Tangerang Ani Sri Wahyuni Dadi mengatakan, pihaknya terus menyosialisasikan itu sejak ramainya pemberitaan mengenai sampah plastik.

Ia mengaku, setiap pemberitaan yang menjadi isu nasional selalu menjadi bahasan para anggotanya. Bukan hanya menjadi pergunjingan, lanjut dia, tapi juga memikirkan solusinya. "Saya terus memberikan arahan ke anggota untuk berperilaku baik dalam mengelola sampah. Karena ibu lah yang menjadi motor keluarga," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (20/12).

Meski belum berbentuk program nyata, setidaknya Ani telah menyontohkan arahan itu dengan perilakunya sendiri. Salah satu perilaku yang ingin ditularkan tak lain adalah mengurangi penggunaan kantong plastik saat belanja ke pasar. "Jangan ke pasar tanpa bawa kantong dari rumah. Kalau tak bawa, akhirnya kita banyak membawa banyak plastik," kata dia.

Akibat banyaknya belanjaan yang dibeli, kantong-kantong yang terbawa ke rumah itu pasti akan dibuang. Jika rajin memisahkan antara sampah organik dan anorganik, kata dia, hal itu tak akan jadi masalah.

Namun, ia menilai, tak semua ibu memiliki waktu dan kesadaran untuk melakukan itu. Alhasil, sampah plastik itu akan tercampur dengan sampah lainnya.

Perilaku untuk mengurangi masalah sampah, kata dia, memang harus dimulai dari seorang ibu. Pasalnya, ibu merupakan orang yang mengerti tentang keperluan rumah tangga dan kebutuhan berbelanja.

"Sekarang tolong sedikit demi sedikit berubah. Mulai dari membawa kantong sendiri ke pasar. Itu bisa mengurangi penggunaan plastik. Dari hal yang sangat kecil," kata dia.

Jika hal itu sudah menjadi budaya, ia yakin, meskipun sedikit, ibu telah berperan dalam membuat Kota Tangerang bebas sampah plastik. Setelah itu, anak-anak secara otomatis akan meniru perilaku orang tuanya.

"Kalau program, kita selalu ikut kebijakan pemkot. Tapi kita akan sosialisasikan ini terus-menerus. Ibu adalah sentral di keluarga. Kalau ibunya bagus, sehat, pasti dia akan mendidik dengan baik dan lahirnya anak-anak yang akhlaknya bagus, budi pekertinya bagus," tegas dia.

Ia mengingatkan, peringatan Hari Ibu harus bisa menjadi momentum kaum perempuan untuk berubah. Menurut dia, perubahan tak selalu dilakukan dengan langkah besar, tapi bisa bisa dengan perbuatan kecil. Bahkan dengan mengurangi kantong plastik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement