Jumat 21 Dec 2018 01:00 WIB

UMM Adakan Kejuaraan Cabang Olahraga Baru ESports

BEM-U sampai harus melakukan seleksi untuk merampingkan pendaftar menjadi 20 tim saja

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kejuaraan cabang olahraga baru, electronic sports (ESports). Olahraga yang pernah dimasukkan dalam ASIAN Games 2018 ini, kini diadakan di Aula GKB IV UMM, Kamis (20/12).
Foto: Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kejuaraan cabang olahraga baru, electronic sports (ESports). Olahraga yang pernah dimasukkan dalam ASIAN Games 2018 ini, kini diadakan di Aula GKB IV UMM, Kamis (20/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kejuaraan cabang olahraga baru, electronic sports (ESports). Olahraga yang pernah dimasukkan dalam ASIAN Games 2018 ini, kini diadakan di Aula GKB IV UMM, Kamis (20/12).

Ajang pertama bernama PUBG Campus Championship Indonesia ini hasil kolaborasi dengan Tencent dan Tora Bika. Gim PUBG sedang banyak digandrungi masyarakat Indonesia.

Meski berstatus exhibition, atau tak masuk dalam daftar kontingen pemenang, ajang ini tak sepi peminat. Hal tersebut yang mendorong Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U) UMM untuk menyelenggarakannya. Kejuaraan ini diselenggarakan secara serentak di 40 Perguruan Tinggi di Indonesia.

Di UMM sendiri, hanya dalam kurun 28 jam dibukanya pendaftaran, sudah ada 112 tim yang mendaftar. "Padahal kuota bertanding hanya 20 tim," ujar Presiden Mahasiswa UMM, Ainur Rifqi Alhamdani Rahmat, Kamis (20/12).

Menurut Ainur, BEM-U sampai harus melakukan seleksi untuk merampingkan pendaftar menjadi 20 tim saja. Di Kota Malang sendiri, ada empat Perguruan Tinggi yang terlibat, yakni UMM, Polinema, Universitas Brawijaya dan UM.

Tim yang menang akan mendapatkan Grand prize sebesar lima juta rupiah. Nantinya, tim yang melampaui skor rata-rata akan berangkat mewakili UMM di tingkat Nasional. Kemudian tim tersebut akan berhadapan dengan perguruan tinggi lainnya.

Ainur menilai, pelaksanaan kegiatan ini sebagai cara mendukung perkembangan E-Sports di Indonesia. Apalagi antusiasme para peserta cukup besar sehingga membuatnya takjub.

Terakhir, Rifqy mengajak untuk menyikapi ESports dengan bijak dan menjadikannya sarana prestatif bukan sekedar rekreatif. "Lewat kejuaraan ini, masyarakat tak lagi memandang sebelah mata para pemainnya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement