Kamis 20 Dec 2018 14:10 WIB

PLN Fokus 51 Titik Perayaan Nataru di Bali

PLN juga menyiagakan lima unit UPS dengan total kapasitas daya 950 kVa

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Esthi Maharani
Jaringan listrik PLN, ilustrasi
Foto: Antara
Jaringan listrik PLN, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyiagakan 542 personel pelayanan teknik, 282 pegawai siaga, dan 66 petugas jaringan selama perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. General Manager PLN Unite Induk Distribusi Bali, Nyoman Suwarjoni Astawa mengatakan  masa siaga berlaku sejak 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019.

"Kami telah mendata titik lokasi pusat perayaan dan 51 titik akan menjadi fokus siaga kami," katanya di Denpasar, Kamis (20/12).

Astawa mengatakan tak hanya personel, PLN juga menyiagakan lima unit UPS dengan total kapasitas daya 950 kilo volt ampere (kVa), 27 unit gardu bergerak, dan delapan unit genset. Pihaknya berkomitmen mengoptimalkan ketersediaan pasikan listrik kepada pelanggan.

Selama periode siaga, PLN tak akan melakukan kegiatan pemeliharaan. Tujuannya agar pasokan listrik kepada pelanggan tetap maksimal. Selama itu pula seluruh petugas bersiaga 24 jam dengan fokus di sejumlah titik keramaian perayaan.

PLN memproyeksikan beban puncak pelaksanaan Natal 2018 mencapai 827,3 mega watt (MW), sementara perayaan Tahun Baru 2019 mencapai 752 MW.

"Antisipasi pasokan sudah dilakukan berdasarkan prediksi  beban tertinggi selama masa siaga," ujar Astawa.

Perayaan Natal dan Tahun Baru di Bali bersamaan dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Masyarakat Hindu umumnya memasang penjor, sehingga ini juga menjadi perhatian PLN.

Perusahaan, sebut Astawa mengimbau masyarakat untuk tidak memasang penjor yang dekat dengan jaringan PLN demi keamanan bersama. Pemasangan penjor dekat jaringan listrik dikhawatirkan akan membahayakan masyarakat umum.

Pada musim penghujan dan angin, penjor basah berpotensi menjadi penghantar aliran listrik. Jika masyarakat menyentuhnya makan bisa tersetrum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement