REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin meminta agar warga NU bekerja keras untuk memenangkan dirinya bersama Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang. Karena, menurut dia, para ulama senior NU sebelumnya telah menyarankan agar dirinya mau menjadi cawapres dari Jokowi.
"Konsekuensinya PBNU harus habis-habisan, NU harus habis-habisan memenangkan Pak Jokowi bersama saya. Sanggup atau tidak? siap apa tidak?," ujar Kiai Ma'ruf saat sambutan dalam acara Sambung Hati bersama para ulama dan tokoh masyarakat di Pondok Pesantren Al Masthuriyah Sukabumi, Cibolang Kaler, Cisaat, Sukabumi, Rabu (19/12).
Kiai Ma'ruf merasa bahagia bersiturahim dengan masyarakat Sukabumi di acara tersebut. Selain untuk silaturahim, Kiai Ma'ruf juga meminta doa restu untuk bisa menjadi wakil presiden periode 2019-2023.
"Sebenarnya tujuan utama silaturahim sekaligus mohon doa mohon restu karena saya ini diajak Pak Jokowi menjadi cawapres beliau," ucapnya.
Kiai Ma'ruf mengatakan, sebenarnya dirinya tidak pernah memikirkan untuk menjadi calon wakil presiden. Kemudian, PBNU menawarkan sejumlah kader NU dan tiba-tiba Jokowi meminta Kiai Ma'ruf untuk menjadi pasangan politiknya. Atas saran para ulama senior, akhirnya Kiai Ma'ruf pun menerima permintaan Jokowi.
"Memang PBNU menawarkan agar Pak Jokowi mau mengambil salah satu kader NU untuk menjadi cawapres, siapapun orangnya NU akan habis-habisan memenangkan. Itu janji PBNU," katanya.