REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setidaknya akan ada 62.000 prajurit TNI yang disipakan untuk membantu mengamankan arus mudik Hari Raya Natal 2018 dan tahun baru 2019 (nataru). Alat utama sistem senjata (alutista) juga disiapkan untuk melakukan perbantuan pengamanan kepada kepolisian itu.
"Untuk melaksanakan tugas dalam rangka pengamanan arus mudik Natal tahun 2018 dan Tahun Baru 2019, TNI menyiapkan sekitar 62.000 prajurit yang diperbantukan kepada Kepolisian dalam pengamanan tersebut," ujar Kepala Staf Umum TNI Laksdya Didit Herdiawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (19/12).
Ia juga menyampaikan, TNI telah menyiapkan alutsista untuk membantu apabila dibutuhkan, baik itu pesawat udara, kapal, maupun helikopter dan juga pasukan. Pada titik-titik tertentu, kata Didit, prajurit TNI tetap melaksanakan pendampingan kepada personel Polri.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menuturkan, Polri menjanjikan kelancaran lalu lintas dan bebas gangguan menjelang Hari Raya Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
"Ancaman potensi yang akan terjadi pada akhir tahun sudah diantisipasi dengan baik oleh seluruh anggota Polri. Baik tempat ibadah, kemudian tempat keramaian dan tempat wisata semuanya masuk dalam pantauan pengamanan dari aparat kepolisian," kata Dedi di Jakarta, Senin (26/11).
Dalam melakukan pengamanan itu, Polri akan dibantu TNI dan seluruh pemangku kebijakan terkait. Polri secara khusus melakukan pengamanan di gereja untuk mengantisipasi ancaman terorisme.
"Semua tempat ibadah kita lakukan pengamanan secara maksimal dlm rangka menjamin sodara kita umat kristiani menjalankan ibadah dengan damai dan aman," ujar Dedi.