REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG- Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) meluncurkan program Sekolah Jabar Juara (Sejajar), Rabu (19/12). Diharapkan dengan program tersebut angka partisipasi sekolah masyarakat Jawa Barat meningkat.
Kepala Disdik Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi mengungkapkan beberapa program yang akan digenjot dalam program tersebut adalah sekolah menengah terbuka, pendidikan jarak jauh, smart school, digital learning, beasiswa untuk anak miskin, bengkel kerja di SMK, pengembangan SMK tematik, penguatan dengan industri serta sekolah hijau dan inklusif serta aman bencana.
“APK pendidikan menengah Jabar sekitar 81.65 persen, target 2020 bisa mencapai 90 persen,” ujarnya saat memberikan sambutan pembukaan peluncuran Program Sejajar, Rabu (19/12).
Menurutnya, sekolah menengah terbuka merupakan program pendidikan layanan khusus untuk peserta didik yang digratiskan serta menginduk ke sekolah negeri dan swasta yang ditunjuk.
Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruhzanul Ulum meresmikan peluncuran program Sekolah Jabar Juara (Sejajar) di Hotel Holiday Inn, Kota Bandung, Rabu (19/12). Diharapkan, Angka Partisipasi Sekolah masyarakat Jabar meningkat.
Ia menuturkan, program tersebut dibiayai oleh bantuan operasional sekolah dan bantuan pendidikan menengah yang berada di Disdik Provinsi Jawa Barat. Tidak hanya itu, ia mengungkapkan, pada 2019 mendatang terdapat program ajengan masuk ke sekolah.
“Ajengan masuk sekolah, ini program unggulan Gubernur Jabar untuk penguatan pendidikan karakter dan Jabar masagi. Siswa (juga) akan mengikuti pesantren kilat di pondok pesantren saat ramadan dan diharapkam peserta didik cerdas, religius, sehat lahir batin,” ujar dia.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruhzanul Ulum mengungkapkan peluncuran program Sejajar merupakan harapan untuk menuju Jabar menjadi juara. Dirinya mengungkapkan masalah menyangkut pendidikan masih bersifat klasik seperti tidak ada sarana dan prasarana pendidikan, tidak ada biaya dan waktu untuk sekolah.
“Masalahnya cuma itu-itu juga, berputar. Kenapa tidak kalau masalahnya itu mari diselesaikan,” katanya.
Dirinya menambahkan, pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun tanggung jawab semua. Dengan Sejajar, diharapkan katanya bisa menjadi solusi bagi pendidikan Jabar sehingga tidak ada anak yang tidak sekolah.