Selasa 18 Dec 2018 21:05 WIB

Gelombang Perairan Lampung Capai Empat Meter

Pelayanan sandar kapal fery di Pelabuhan Bakauheni masih tetap berjalan normal

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Bus antar kota melintas di kawasan Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Kamis (31/5).
Foto: Republika/Prayogi
Bus antar kota melintas di kawasan Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Kamis (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung menyebutkan, prakiraan potensi gelombang laut di perairan Provinsi Lampung berkisar 2,5 meter hingga 4,0 meter. Potensi angin kencang tersebut akan terjadi pada lima hari ke depan.

“Potensi gelombang tinggi dua setengah meter hingga empat meter diperkirakan terjadi di perairan Enggano-Bengkulu, perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan,” kata Kepala BMKG Maritim Lampung Sugiono kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Selasa (18/12).

Ia mengimbau kepada masyarakat, nelayan, dan juga penyeberangan di Selat Sunda untuk waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan cuaca buruk dan hujan lebat tersebut dalam lima hari ke depan.

Menurut dia, kondisi cuaca didasarkan oleh analisis dinamika atmosfer dimana menguatnya massa udara dari Asia dan Australia memengaruhi pembentukan daerah tekanan rendah dan pola-pola sirkulasi di sekitar wilayah Indonesia yang berdampak sampai wilayah Lampung.

Selain itu, aliran massa udara basah dari Samudra Pasifik dan Samudera Hindia yang masuk ke wilayah Sumatera hingga Jawa turut mendukung pertumbuhan awan hujan. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar di wilayah Lampung secara umum.

Aktivitas di Pelabuhan Bakauheni, Lampung masih berjalan normal. Kapal-kapal fery masih beroperasi seperti biasa mengangkut penumpang dan kendaraan, belum ada pembatasan atau penghentian, terkait potensi cuaca buruk dan hujan lebat disertai angin kencang yang menimbulkan gelombang tinggi di perairan Selat Sunda.

Penjelasan Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Saifulahil Maslul kepada wartawan, Selasa (18/12), pelayanan sandar kapal fery di Pelabuhan Bakauheni masih tetap berjalan normal.

Meski demikian, PT ASDP berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni untuk mengamati kondisi cuaca di perairan Selat Sunda. Kedua lembaga tersebut telah meminta para nakhoda kapal untuk waspada dan berhati-hati terkait potensi cuaca buruk. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement