Selasa 18 Dec 2018 18:29 WIB

BPBD se-DIY Diminta Aktifkan Pos Pemantauan Bencana

Curah hujan tinggi diprediksi bisa terjadi di beberapa kecamatan.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Talud kali code ambrol, beberapa waktu lalu..
Foto: Antara.
Talud kali code ambrol, beberapa waktu lalu..

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Untuk menghadapi musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY telah melakukan sosalisasi pada masyarakat untuk mengingatkan potensi bahaya akibat hujan. Hal ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan memberikan pemahaman  tentang gejala-gejala yang bisa mengarah pada terjadi berbagai bencana seperti tanah longsor dan angin kencang.

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, Selasa (18/12). Menurutnya, curah hujan tinggi diprediksi  bisa terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sleman  (Turi, Tempel, Pakem, Cangkringan, Pakem, Ngemplak, Depok, Kalasan, Sleman, Seyegan).

Kemudian, di Kulonprogo (Samigaluh), Bantul (Kasihan, Sewon, Pleret, Banguntapan), Kota Yogya ( Kotagede), Gunungkidul ( Nglipar, Ngawen, Semin, Karangmojo, Ponjong, Playen, Wonosari, Semanu, Rongkop). Ia menjelaskan, puncak musim hujan di wilayah DIY sebagian besar terjadi pada Januari 2019.

Adapun prakiraan sifat musim hujan 2018/2019  yaitu  62,5 persen  normal dan 27,5 persen di bawah normal. Curah hujan tinggi diprediksi bisa terjadi di beberapa kecamatan di  Kabupaten Sleman. Sehubungan dengan hal tersebut, kata Biwara, melalui BPBD kabupaten/kota, pihaknya telah meminta masyarakat untuk  mengaktifkan pos pemantauan di wilayah-wilayah potensi banjir dan tanah longsor.

Di samping itu, masyarakat juga diminta untuk mengaktifkan desa tangguh bencana (destana) dan kampung tangguh bencana (katana), serta kampung siaga bencana agar meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. "Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk membantu melakukan pemangkasan pohon=pohon yang berpotensi roboh karena terlalu rimbun, tua, keropos atau miring," ujarnya.  

BPBD DIY juga telah melakukan pengecekan terhadap sarana mobilitas untuk evakuasi, peralatan kedaruratan, serta logistik, serta mengirim logistik ke kabupaten/kota untuk meningkatkan  kesiapsiagan seperti makanan, bronjong, family kits, seng, serta tikar. “Pusdalop juga telah meningkatkan koordinasi dan kesiapan sarana komunikasi untuk antisipasi bencana. Sedangkan, Dinas Sosial menyiapkan 1.000 personel Tagana dan logistik yang diperlukan," kata Biwara.

Di bagian lain ketika dimintai pendapatnya tentang dampak siklon kenanga, Biwara mengatakan yang kemungkinan terdampak di wilayah barat, seperti Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia barat Mentawai hingga Banten, dan bergerak menjauh dari Indonesia. “Semoga tidak ada bunga-bunga lainnya. Kalau yang berdampak ke DIY itu El Nino dari tingkat moderat sampai lemah. Ini  diprediksi  berdampak pada pendeknya musim hujan,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan masyarakat yang berlibur di Yogyakarta terutama di pantai untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi. "Keluarga berlibur berlibur ya mewaspada hatihati berenang di panta selatan hatihati gelombang tinggi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement