REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Masyarakat Tolak Pornografi, Azimah Subagijo mengatakan, di era teknologi sekarang ini peran keluarga sangat penting untuk menangkal pornografi. Sehingga hal tersebut bisa melahirkan generasi yang berkualitas.
"Peran keluarga itu penting sekali ya untuk tangkal pornografi, karena memang anak itu lahir dari keluarga. Dia harus tahu lingkungan sekitarnya cara bergaul dan sebagainya," ujar Azimah kepada Republika.co.id usai menjadi pembicara dalam kongres Muslimah ke-2, di Jakarta, Selasa (18/12).
Namun, kata dia, yang menjadi masalah saat ini adalah banyak masyarakat yang menjadikan keluarga hanya sebagai status saja. Seiring dengan perkembangan teknologi, kata dia, komunikasi antara orang tua dan anak pun menjadi sangat jarang.
"Jangan sampai ponsel ini membuat hubungan keluarga jadi renggang, karena akibatnya bisa masuk ke pornografi," ucapnya.
Karena itu, Azimah mengapresiasi terselenggaranya Kongres Muslimah Indonesia yang mengangkat isu ketahanan keluarga. Dia berharap keluarga bisa menjadi institusi pengasuhan pertama untuk tidak membuat anak-anak kecanduan terhadap pornografi.
"Namanya anak bisa terpapar pornografi tapi bahwa dia tidak sampai menjadi kecanduan itu yang harus kita jaga," katanya.
Untuk menjaga anak-anak dari pornografi, kata dia, maka keluarga muslimah Indonesia harus memberikan penyadaran pada seluruh anggota keluarga bahwa pornografi berbahaya serta membekali anak dengan literasi media.
"Harus membekali anak dengan literasi media dan juga kesehatan reproduksi, terakhir dan yang utama adalah tentu pembekalan spiritual," jelasnya.
Dia menegaskan bahwa pembinaan dengan ajaran agama Islam sangat penting bagai anak-anak, sehingga tidak mudah untuk membuka hal-hal yang berbau pornografi.
"Tingkat spiritualitas atau penanaman agama yang dilakukan oleh keluarga sangat berarti buat menjadi batas atau tameng bagi anak-anak agar tidak terjerumus dalam pornografi," katanya.