Selasa 18 Dec 2018 16:20 WIB

Emil Undang Warga Curhat ke Gedung Sate

Emil akan memanggil dinas terkait sesuai dengan tema curhatan warga.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, memiliki cara sendiri dalam mendekati warganya. Berbeda dengan kebiasaan pejabat lain yang senang blusukan, Menurut Ridwan Kamil, per Januari mendatang ia berencana menggelar program rutin mendengar langsung aspirasi warga.

Ridwan Kamil mengatakan, saat ini ia sedang menyiapkan program Tepas Jabar atau Temu Pemimpin untuk Aspirasi Jabar yang akan digelar dalam seminggu sekali. “Jadi saya seminggu sekali akan mendengarkan curhat warga mereka boleh datang ke Gedung Sate atau ke Gedung Pakuan difasilitasi humas,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Selasa (18/12).

Namun, menurut Emil, temu warga dengan dirinya tersebut akan dibalut dengan tema yang terarah. Emil mencontohkan, pada pekan pertama akan membahas curhatan warga soal infrastruktur, dan tema yang berbeda pada pekan berikutnya.

“Nanti saya panggil dinas sesuai dengan tema curhatannya. Ini untuk menunjukkan kedekatan pemimpin dengan warga secara fisik tidak hanya secara digital,” katanya.

Rencananya, kata dia, warga yang hadir pun akan dipilih dan menempuh prosedur khusus yang dirancang humas. Emil juga mengaku kemungkinan bisa saja ada undian jika animo warga yang datang tinggi. Namun, ia memastikan peserta acara ini harus dibatasi.

“Warga dipilih dan ada prosedur yang harus disiapkan. Kalau banyak, ya, diundi atau bagaimana karena nggak bisa terlalu banyak juga,” katanya.

Saat ditanya kenapa tidak memilih blusukan sebagai pola komunikasi langsung dengan warga, menurut Emil, berkilah ingin menjadikan kantor pemerintahan dan rumah dinas sebagai ruang yang bisa diakses publik.

“Kadang kan mereka ingin melihat Gedung Sate-nya, ke Pakuan. Nanti  difasilitasi transportasinya oleh tim," katanya.

Emil mengatakan, ia tidak setiap pekan berada di kota yang ia mau dengan segala aktivitasnya. "Sebenarnya cukup digital tapi ingin memenuhi kerinduan secara fisik,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement