REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Denpasar, Bali, akan memantau sejumlah jalur rawan kecelakaan khususnya di pintu masuk dan keluar daerah setempat. Pemantauan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan saat libur panjang pada Natal dan Tahun Baru.
"Kami telah menyusun rencana operasi terkait pengerahan dan pengendalian alat utama dan personel," kata Kepala SAR Denpasar Ketut Gede Ardana di Denpasar, Selasa (18/12).
Pihaknya menyiapkan 111 orang petugas yang akan disiagakan untuk melakukan pemantauan di beberapa titik di Bali baik darat, laut dan udara. Pemantauan darat, laut dan udara serta koordinasi di Pelabuhan Gilimanuk dan Jembrana menjadi tugas Pos SAR Jembrana.
Sementara itu, di Pelabuhan Celukan Bawang, Pelabuhan Buleleng serta Kabupaten Buleleng dikoordinasikan pelaksanaannya oleh Koordinator Pos SAR Buleleng. Untuk wilayah Pelabuhan Padangbai dan Kabupaten Karangasem, pemantauan dan koordinasi dilaksanakan oleh Koordinator Pos SAR Karangasem.
KN SAR Arjuna dikerahkan untuk memantau dari Pelabuhan Benoa hingga seluruh perairan di Bali. "Upaya koordinasi dengan potensi SAR lainnya juga terus dilakukan. Tenaga medis dan Humas juga dikerahkan untuk mendukung tim penyelamat di lapangan," ucap Ardana.
Peralatan utama yang disiapkan di antaranya truk penyelamatan, truk angkut personel, kendaraan evakuasi, kendaraan penyelamatan jetski, perahu karet, hingga diperkuat Kapal Negara SAR Arjuna 229.
Seluruh pergerakan di darat dan perairan, lanjut dia, juga didukung dengan pengerahan helikopter BO-105 yang siaga di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Untuk memastikan kesiapan peralatan dan petugas, pihaknya mengadakan apel yang dipusatkan di Kantor SAR Denpasar di Jimbaran.
Dalam siaga SAR Khusus menyambut Natal dan Tahun Baru itu, penyelenggaraan dan koordinasinya diintegrasikan secara nasional, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Bali.
Selain itu, pihaknya juga menyiagakan personel 24 jam setiap hari selama siaga 18 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. SAR Denpasar, kata dia, juga terlibat di Posko Terpadu yang akan difokuskan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, arus penyebrangan di Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Badangbai, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Toya Pakeh Nusa Penida.
"Arus transportasi darat, laut dan udara dari dan ke Bali selalu meningkat menjelang, saat dan sesudah Natal dan tahun baru. Untuk itu kami harus menerapkan antisipasi mengingat Bali sebagai destinasi pariwisata baik turis lokal ataupun mancanegara," ucap Ardana.