Selasa 18 Dec 2018 07:20 WIB

Masyarakat Lereng Merapi Diminta Patuhi Instruksi

Guguran lava dua hari lalu belum tingkatkan status Merapi.

Gunung Merapi
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Masyarakat di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, siap untuk mematuhi apapun instruksi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terkait peningkatan aktivitas Merapi. Gunung Merapi kembali mengalami guguran lava sejak Ahad (16/12).

"Fenomena guguran lava di Merapi sebenarnya merupakan hal yang wajar, karena Merapi sedang punya gawe (hajat). Namun yang jelas apapun nanti instruksi dari BPPTKG kami siap mematuhi," kata Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan Heri Suprapto di Sleman, Selasa (18/12).

Gunung Merapi kembali mengalami guguran lava Ahad sore sekitar pukul 18.55 WIB. Namun tidak ada suara gemuruh menyertai guguran kubah lava Merapi.

Heri mengatakan, terkait dengan terjadinya guguran lava tersebut BPPTKG tidak mengeluarkan instruksi baru. Status Merapi masih pada level dua atau waspada dengan radius aman maksimal tiga kilometer dari puncak Merapi.

"Saat ini aktivitas warga masih berjalan normal. Sebab, dengan status Merapi yang masih ada di level dua (Waspada) rekomendasi BPPTKG terkait jarak aman masih radius tiga kilometer dari puncak," katanya.

Menurut dia, selama pihaknya mengikuti arahan BPPTKG tidak ada yang perlu dikhawatirkan. "Selama masih level dua masih aman, kalau sudah level tiga baru kami siap-siap sembari menunggu instruksi BPPTKG," katanya.

Sementara itu, Totok Hartanto, warga Desa Wukirsari Cangkringan menjelaskan tidak ada tanda-tanda bahkan suara gemuruh saat guguran lava terjadi. "Kejadian guguran lava kemarin tadi tidak terpantau," katanya.

Ia mengatakan, saat ini masyarakat di lereng Merapi telah siap apabila keadaan mulai memburuk. "Kalau sudah level tiga kami juga harus bersiap kendati jaraknya lumayan jauh," katanya

Dari informasi BPPTKG volume kubah lava Merapi per 13 Desember 2018 adalah sebesar 359 ribu meter kubik. Dengan laju pertumbuhan 2.200 meter kubik per hari. Laju pertumbuhan itu masih tergolong rendah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement