Selasa 18 Dec 2018 07:44 WIB

Pemerintah Terus Cegah Penyebaran HIV/AIDS di Lapas

Ada ribuan warga binaan yang terjanngkit virus HIV/AIDS

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
Mengungkap fakta HIV/AIDS di Indonesia.
Foto: Republika
Mengungkap fakta HIV/AIDS di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tingginya kasus HIV/AIDS yang menginfeksi tahanan di lapas membuat Kementerian Hukum san HAM (KemenkumHAM) berupaya mencegahnya. Salah satunya dengan konsisten melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS bagi tahanan dan warga binaan permasyarakatan (WBP) sejak 2003 lalu.

MenkumHAM Yasonna H Laoly mengatakan, hingga saat ini tercatat WBP ODHA yang ditangani rutan dan lapas sebanyak 1.042 orang. "Karena itu, kami melaksanakan program penanggulangan HIV/AIDS bagi tahanan dan WBP sejak 2003 dengan bekerja sama dengan berbagai instansi utamanya Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan beberapa instansi atau lembaga swadaya masyarakat (LSM)," katanya saat Puncak peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2018 diselenggarakan di Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta di kawasan Jatinegara, Senin (17/12).

Karena itu, ia mengucapkan terimakasih kepada pada menteri kesehatan (menkes) Nila F Moeloek dan jajaran Kemenkes telah memberikan bantuannya obat-obatan dan pembimbingan dalam rangka menangani orang yang terinfeksi HIV/AIDS. Tak hanya itu, untuk mengintensifkan menghadapi HIV/AIDS, pihaknya berupaya merekrut tenaga medis seperti dokter menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di jajaran KemenkumHAM. "Kami berharap program ini akan terus dilakukan," ujarnya.

Sementara itu di tempat yang sama Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Anung Sugihantono menambahkan, Kemenkes berkomitmen tetap mengupayakan penambahan layanan, pemberi layanan dan tempat layanan HIV/AIDS di lapas dan rutan. "Kami menyediakan infrastrukturnya. Jadi kami akan melatih (tenaga kesehatan) kalau ada sumber daya dari KemenkumHAM, mekanismenya bekerja sama Kanwil KemenkumHAM dengan dinas kesehatan provinsi, maupun rumah sakit," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement