Senin 17 Dec 2018 21:38 WIB

Prabowo Kembali Sindir Wartawan di Konfernas Partai Gerindra

Prabowo menyebut ada wartawan yang datang hanya untuk menunggu dirinya salah bicara.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Prabowo Subianto kembali menyindir media di hadapan para pendukungnya yang hadir dalam Konferensi Nasional (Konfernas) Partai Gerindra, Senin (17/12). Ia pun sempat menghentikan pidatonya saat tengah membicarakan hubungannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

"Waduh ada wartawan ya? Jangan-jangan wartawan datang nunggu saya salah bicara," kata Prabowo.

Selain itu ia kembali menyindir sejumlah media yang tidak meliput jumlah massa yang hadir di aksi 212. Padahal ia mengklaim yang hadir pada aksi tersebut jumlahnya lebih dari 10 juta massa.  "Yang aneh dan bin ajaib, banyak sekali media-media kita yang tidak melihat 13 juta orang. Mata mereka mungkin ada di dengkul?" ujarnya.

Ia pun sempat menunjuk salah satu awak media dan menanyakan asal media orang tersebut. Namun sembari berkelakar ketua umum Partai Gerindra tersebut justru membalas jawaban. "Ya terserah lah, lu mau liput silakan lu gak liput silakan. Kalau 13 juta mereka enggak lihat, mungkin mereka ingin melihat 30 juta," ujarnya.

Sebelumnya Prabowo Subianto juga pernah mengungkapkan kekesalannya terhadap sejumlah media yang dianggap tidak objektif dalam pemberitaan peristiwa reuni 212 Ahad (2/12) lalu. Kekesalannya tersebut disampaikan langsung Prabowo di depan peserta peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (5/12).

"Kebebasan pers itu harus objektif memberi tahu apa adanya," ucapnya.

Prabowo mengaku kecewa dengan sejumlah media yang dianggap tidak memberitakan jumlah massa yang hadir pada acara reuni 212 secara objektif. Prabowo menyebut ada upaya memanipulasi demokrasi yang dilakukan media.

"Mereka mau mengatakan yang 11 juta hanya 15 ribu, bahkan ada yang kalau lebih dari 1.000 dia nantang minta, terserah deh apa yang dia minta," kata Prabowo sindir pernyataan salah satu politikus Partai Golkar Nusron Wahid.

Prabowo juga mengaku tidak lagi percaya dengan media mainstream. Bahkan Prabowo mengaku membaca koran hanya untuk melihat kebohongan demi kebohongan apa yang dicetak setiap harinya.

"Saya katakan, hey jurnalis-jurnalis, kalian tidak berhak sandang sebagai juranlis. Saya katakan mulai sekarang jangan lagi hormati mereka karena mereka semua antek," ucapnya diikuti sorakan peserta yang dihadiri mayoritas oleh penyandang disabilitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement