Ahad 16 Dec 2018 14:41 WIB

SBY Percaya Polisi akan Tuntaskan Kasus Perusakan Atribut

Sejumlah atribut Partai Demokrat dirusak di Pekanbaru

Ketua Umum Partai Demokrat - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Demokrat - Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) percaya kepada aparat Kepolisian untuk dapat mengungkap insiden perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau. Untuk itu, dia mengatakan sepenuhnya percaya kepada Polisi untuk dapat mengungkap pelaku dibalik perusakan atribut partai yang ia pimpin dalam waktu singkat.

"Kepolisian kita hebat. 10 tahun saya memimpin banyak sekali menyelesaikan masalah. Cepat dan tuntas," kata Presiden ke-6 RI itu di Pekanbaru, Minggu.

Terlebih lagi, dia mengatakan telah memiliki bukti yang kuat untuk dapat membantu penyelidikan kepolisian. "Kami punya evidence (bukti). Strong evidence (bukti yang kuat) yang Insha Allah membuka jalan siapa-siapa dibalik aksi pengrusakan itu," lanjutnya.

Kepolisian Daerah Riau menyatakan hingga saat ini pihaknya masih terus memeriksa HS, seorang pria yang diduga melakukan perusakan atribut tersebut. HS sendiri kini ditangani oleh penyidik Polresta Pekanbaru.

Polda Riau baru berencana akan memberikan pernyataan pers terkait penanganan perkara perusakan atribut Partai Demokrat, Senin besok (17/12).

Sementara itu, terkait rencana salah satu Politisi PDIP, Kapitra Ampera yang bakal melaporkan dirinya ke Polisi, SBY hanya menanggapi santai. Kapitra sebelumnya menyatakan akan melaporkan SBY karena menyebut PDIP dalang insiden perusakan itu.

"Silakan (lapor ke Polisi). Saya tadi malam juga dengar. Saya tidak pernah menuduh PDI Perjuangan dibalik apa yang dilakukan kemarin," jelasnya.

Dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (15/12) malam, Kapitra menyebut akan melaporkan SBY karena dinilai telah menyudutkan PDIP dalam insiden pengrusakan atribut Partai Demokrat di Kota Pekanbaru, Sabtu dinihari kemarin (15/12).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement