Ahad 16 Dec 2018 14:25 WIB

The Lodge Maribaya Luncurkan Desa Wisata Hasil Bumi

Warga, menurutnya perlahan sudah mulai sadar terhadap pariwisata.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Objek wisata alam, the Lodge Maribaya yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat meluncurkan desa wisata yang menjual berbagai kerajinan tangan, sayuran dan bunga di Kampung Babakan.
Foto: Muhammad Fauzi Ridwan / Republika
Objek wisata alam, the Lodge Maribaya yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat meluncurkan desa wisata yang menjual berbagai kerajinan tangan, sayuran dan bunga di Kampung Babakan.

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG - Objek wisata alam, the Lodge Maribaya yang berada di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat meluncurkan desa wisata yang menjual berbagai kerajinan tangan, sayuran dan bunga di Kampung Babakan. Rumah-rumah dan halaman warga di RW 15 dan 17 sekitar objek wisata tersebut ditata rapi dengan bambu-bambu dan mereka berjualan kerajinan dan hasil bumi Desa Cibodas.

Pendiri The Lodge Group, Heni Smith mengatakan pihaknya menggandeng masyarakat untuk terus berkolaborasi menciptakan desa wisata untuk mendukung objek wisata alam The Lodge Maribaya. Menurutnya, proses perencanaan hingga realisasi desa wisata kurang lebih berjalan kurang lebih dua tahun.

“Desa wisata saat ini dalam bentuknya gedungnya saja (menggunakan) bambu-bambu. Itu luar biasa mereka mau rumahnya dijadikan seperti itu. Itu tidak gampang kita rapat bersama bagaimana menyajikan sayuran yang baik dan display yang baik,” ujarnya, Ahad (16/12).

Ia menuturkan, desa wisata di Cibodas tepatnya di Kampung Gentong merupakan aspirasi dan keinginan masyarakat. Warga, menurutnya perlahan sudah mulai sadar terhadap pariwisata. Terlebih sejak The Lodge Maribaya berdiri, masyarakat sudah dilibatkan dalam usaha tersebut dimana 90 pegawai adalah masyarakat setempat.

Heni mengungkapkan, saat ini di desa wisata tersebut yang ditonjolkan adalah produk-produk hasil bumi di wilayah tersebut seperti sayuran dan bunga. Selain itu juga termasuk kerajinan tangan. Tidak hanya itu, pelayanan dan produk yang disajikan di desa wisata tetap memperhatikan unsur kelokalan sunda namun tetap modern.

“Saat ini kurang lebih 1000-2000 orang yang terlibat termasuk pedagang dan sanggar serta kebersihan yang kita bina. Saat ini kita fokus ke Cibodas (desa wisata) dan berharap menjadi percontohan. Tidak bisa pengusaha dan masyarakat berjalan sendiri-sendiri, harus sinergi,” katanya.

Dirinya menambahkan, pemberdayaan yang dilakukan oleh The Lodge Maribaya turut mengantarkan objek wisata tersebut meraih juara II tingkat nasional Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2018 November kemarin. Ia mengatakan, penghargaan tersebut membuktikan antara pengusaha dan masyarakat bisa berkolaborasi dalam menciptakan iklim wisata yang kondusif dan maju.

“The Lodge Maribaya mendapatkan juara ke II kategori ekonomi pemberdayaan. Penghargaan yang luar biasa kerjasama The Lodge dengan masyarakat,” ungkapnya. Dia mengatakan di usianya yang relatif masih baru, The Lodge bisa unggul diantara objek wisata yang diantaranya 86 objek wisata di Jawa Barat yang ikut lomba tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement