Sabtu 15 Dec 2018 22:29 WIB

Kapitra: Apa yang Disampaikan SBY Kami Tolak Keras

Perusakan atribut Partai Demokrat terjadi saat SBY berkunjung ke Pekanbaru.

Kapitra Ampera
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kapitra Ampera

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melalui politikusnya, Kapitra Ampera membantah tudingan pihaknya melakukan pengrusakan atribut Partai Demokrat maupun gambar ketua umumnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pekanbaru. Polisi dilaporkan telah menangkap terduga pelaku pengrusakan.

"Apa yang disampaikan SBY kami menolak sangat keras, kami tidak pernah melakukan perbuatan yang disinyalir dilakukan oleh PDIP tentang adanya pencopotan atribut SBY dan Demokrat," kata Kapitra dalam konfrensi persnya di Pekanbaru, Sabtu (15/12) malam.

Kapitra menjelaskan, PDIP tidak mempunyai permasalahan dengan SBY karena yang bersangkutan bukan calon legislatif maupun presiden. Pihaknya dalam berpolitik mengedapankan sikap santun dan bermartabat, tidak hanya dalam omongan tapi pada praktek sehari-hari.

Kapitra melihat SBY mengajak orang berpolitik dengan santun tapi apa yang dilakukannya tidak santun. Pasalnya Presiden Joko Widodo jauh-jauh hari sudah punya agenda kenegaraan, tapi di tempat kegiatan orang nomor satu tersebut banyak atribut Partai Demokrat dan SBY.

"Secara etika itu sangat memalukan, secara bijak itu tidak bijak, sebagai orang besar dia harus mampu menata diri untuk berjiwa besar. Dia harus bijak, kalau dia ingin datang ke sini dipercepat atau ditunda supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Namun, kata dia, PDIP tidak mengganggu dan menggubris kegiatan Partai Demokrat tersebut. Harus dipikirkan juga bahwa kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo mendatangkan orang banyak, sama halnya dengan kunjungan SBY.

"Ini potensi terjadinya konflik pada masyarakat yang harmonis. Jadi SBY sebenarnya membawa konflik datang ke Pekanbaru dan menuduh lagi bahwa kita menurunkan atribut dan sebagainya," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah PDIP Provinsi Riau Syafaruddin Poti menegaskan tidak ada yang memerintahkan dan berniat untuk merusak atribut partai lain. "Kami tidak pernah ada satu katapun instruksi. Pelaksana tugas pemasangan atribut sudah kita konfirmasi tidak ada melakukan itu," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah atribut Partai Demokrat yang terpasang persis di depan Gedung DPRD Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, dirusak oleh orang tak dikenal. Pengrusakan itu bersamaan dengan kunjungan kerja SBY ke Kota Pekanbaru, akhir pekan ini.

Bahkan, SBY secara pribadi langsung menyisir lokasi pengrusakan atribut partainya, Sabtu pagi tadi. Dalam video yang beredar luas di media sosial, SBY tampak begitu sedih dan kecewa dengan insiden tersebut. Menurutnya, perusakan atribut partai tersebut sama saja menginjak harga dirinya, sebagai pendiri dan ketua umum partai berwarna biru itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement