Sabtu 15 Dec 2018 10:25 WIB

Proyek Tol Jakarta-Cikampek Dihentikan Selama Libur Natal

Penghentian pembangunan sebagai antisipasi tingginya kenaikan volume kendaraan.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah kendaraan melintas di area proyek pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek II dan Jalur kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di ruas Tol Jakarta Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan melintas di area proyek pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek II dan Jalur kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di ruas Tol Jakarta Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pihaknya akan mengentikan sementara pekerjaan proyek di ruas tol Jakarta-Cikampek menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai antisipasi tingginya kenaikan volume kendaraan pada Nataru.

Bambang menjelaskan, BPTJ telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri. Ia menyebut, proyek tersebut dihentikan sementara dari 18 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019.

Baca Juga

"Kami tidak bisa menahan terlalu lama, karena bicara soal pembangunan nasional pemerintah juga punya target masing-masing yang juga terkait masalah transportasi. Contoh proyek Jakarta-Cikampek Elevated yang harus dioperasikan saat Lebaran 2019 nanti, belum lagi MRT," ujar Bambang dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Jumat (14/12) sore.

Selain itu, ia menambahkan, ada upaya dengan beberapa kebijakan lain untuk kelancaran kendaraan. Di antaranya dengan penerapan ganjil-genap di pintu tol yang sudah berlaku ditambah dengan Pintu Tol Tambun. Bambang juga mengatakan, pembatasan angkutan barang bagi kendaraan besar juga akan dibatasi.

Kemudian, ia menjelaskan, BPTJ juga akan melakukan rekayasa lalu lintas saat Nataru. Ketika terjadi kepadatan kendaraan akan dilakukan rekayasa lalu lintas pemberlakuan contra flow.

"Pemerintah hadir di Japek untuk melakukan rekayasa-rekayasa lalu lintas terutama untuk aksesibilitas kelancaran Jakarta-Bandung jelang Nataru," kata Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement