Jumat 14 Dec 2018 11:45 WIB

PDIP Kuatkan Pemenangan Jokowi-Ma’ruf di Sumut

Kebudayaan lokal mendapat perhatian khusus dari PDIP.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Muhammad Hafil
Logo PDIP (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Logo PDIP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar safari politik kebangsaan III menyusuri 12 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. Safari dipimpin oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto diikuti Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat, termasuk caleg DPR-RI. Sementara para caleg DPR-RI dapil Sumut di setiap kota/kabupaten yang dikunjungi akan ikut meramaikan agenda safari.

"Safari ini guna memerkuat gerak teritorial PDI Perjuangan untuk bersama masyarakat memenangkan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin," kata Hasto Kristiyanto, Jumat (14/12).

Disain acara di setiap kota yang dikunjungi, selain bertemu dengan jajaran struktural Partai, juga diisi dengan acara deklarasi relawan pendukung Jokowi-Maruf Amin. Hasto juga akan melakukan blusukan dan dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat. Sejumlah pertemuan khusus dengan budayawan dan tokoh agama juga dilakukan.

Melalui safari politik itu, PDIP juga bertujuan memantapkan daya dukung partisipasi publik kepada kepemimpinan Jokowi yang sudah kuat. Namun, Hasto mengatakan, PDIP juga mempunyai perhatian khusus pada upaya pengembangan kebudayaan lokal. Hal ini, dia melanjutkan, sekaligus dalam rangka ikut memeringati 100 tahun kongres kebudayaan Indonesia.

Hasto yakin kuatnya dukungan masyarakat Sumatera Utara terhadap paslon Jokowi-Maruf Amin. Berdasarkan survei internalnya, ternyata keIndonesiaan Jokowi yang memiliki menantu dari Sumatera Utara, Bobby Nasution, diapresiasi positif.

"Itu aspek emotional bondingnya. Aspek rasionalnya, masyarakat Sumut percaya pada Pak Jokowi karena keberhasilannya dan kemampuan menyelesaikan banyak proyek strategis yang sebelumnya mangkrak," katanya.

Selain itu, dia melanjutkan, Jokowi adalah sosok yang tulus dan merakyat, suatu karakter kepemimpinan yang tidak dimiliki oleh Prabowo maupun Sandiaga Uno. Apalagi, paparbya, ada kejadian nyata yang dilakukan Pak Sandi sehingga apa yang dilakukan sekarang dianggap sebagai sandiwarauno.

Yang dimaksudnya adalah isu viral di media sosial dimana masyarakat membongkar dugaan sandiwara Sandiaga Uno seakan ditolak di sebuah pasar di Sumut. Hasto menegaskan juga, kehadiranMaruf Amin beberapa kali ke Sumut, dan representasinya sebagai ulama, mampu menjadi pengayom rakyat.

"Ini juga dinilai positif memerkuat jalan kemenangan Paslon 01 tersebut," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement