Kamis 13 Dec 2018 18:59 WIB

Ibu, Madrasah Pertama Manusia

Penting memahami seorang ibu memegang peran edukasi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Puncak Peringatan Hari Ibu di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.
Foto: Wahyu Suryana.
Puncak Peringatan Hari Ibu di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ibu merupakan mahluk paling indah yang pernah diciptakan Allah SWT di muka bumi. Bahkan, Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW, sebagai ciptaan Tuhan paling mulia, menempatkan posisi surga berada di bawah telapak seorang ibu.

Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap 22 Desember. Peringatan itu didasari Kongres Perempuan Pertama yang terlaksana pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta, jauh sebelum NKRI mengumandangkan kemerdekaannya.

Bagi Bupati Sleman, DIY,  Sri Purnomo, sosok ibu memiliki posisi yang tidak sekadar vital. Ibu, malah memiliki posisi yang sangat penting sebagai tonggak utama dan benteng pertama pertahanan keluarga.

Untuk itu, peringatan hari ibu sudah seharusnya menjadi satu pengingat, betapa peran ibu sangat penting tidak cuma bagi bangsa. Ibu, menjadi elemen yang paling penting bagi mahluk bernama manusia.

"Jadi, setiap peringatan hari ibu harus mengingatkan peran ibu sebagai madrasah pertama manusia," kata Sri, saat memberi pengarahan di Puncak Peringatan Hari Ibu di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman.

Ia berpendapat, peran mendidik itu bahkan sudah harus dilakukan seorang ibu jauh sebelum anak-anak memasuki dunia pendidikan. Karenanya, penting memahami seorang ibu memegang peran edukasi.

Selain itu, ibu bagi seorang anak, akan menjadi rujukan utama yang sekaligus mengajarkan seorang anak makna kasih sayang. Menurut Sri, lahirnya generasi bangsa yang unggul tidak luput dari sentuhan peran ibu.

Ibu, lanjut Sri, memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai yang menjadi bekal manusia menjalani kehidupan. Mulai nilai agama, sosial, budaya sampai nilai luhur yang tentu akan dibawa manusia sampai mati.

Pada perkembangannya, ia merasa ibu turut memiliki andil besar dalam membangun kesejahteraan bangsa. Peran itu semakin terasa hari-hari ini. Indonesia kerap menjadi pioner berdayanya seorang ibu.

"Lihat saja, berapa banyak ibu yang menjadi menteri, bahkan di Sleman, lebih dari 50 persen ASN-ASN merupakan perempuan, penting melakukan inovasi-inovasi yang akan menjadikan peran ibu mampu berwujud secara optimal," ujar Sri.

Senada, Ketua PKK Kabupaten Sleman, Kustini menilai, pergerakan ibu di Indonesia memiliki peranan penting. Maka itu, sudah jadi hakekatnya Hari Ibu mengingatkan lagi besarnya peran ibu di Indonesia.

Kebangkitan ibu-ibu di Indonesia dirasa sebagai momentum kebangkitan bangsa. Sehingga, Hari Ibu sudah seharusnya menjadi dorongan semua pemangku kepentingan memberikan pengakuan eksistensi perempuan.

"Peringatan harus memberikan keyakinan besar kalau perempuan, jika diberikan kesempatan, mampu mengembangkan potensinya, dan perempuan hari ini perempuan yang sadar akan peran dan tanggung jawabnya," kata Kustini.

Peringatan Hari Ibu di Kabupaten Sleman dilaksanakan dengan serangkaian kegiatan. Mulai dari pelaksanaan program Ibu Menyapa, Sarasehan Karya Perempuan Prestasi Bangsa, sampai Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan.

Sedangkan, puncak peringatan yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, dimeriahkan berbagai penampilan perempuan-perempuan Sleman. Mulai penampilan drama, tari sampai paduan suara yang sukses memeriahkan acara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement