REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasatreskim Polrestabes Bandung AKBP Mochamad Rifai mengatakan jenazah Eril Aristianto yang merupakan adik dari Bupati Trenggalek Emil Dardak pertama kali ditemukan oleh petugas keamanan indekos. Menerima laporan temuan jenazah, aparat kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Berdasarkan olah TKP ditemukan sejumlah barang yang berada di kamar korban yang akan ditindaklanjuti. Barang tersebut di antaranya tabung helium (He) dan selang.
"Ada tabung gas yang bertuliskan He, kemungkinan ini gas tertentu. Kemudian juga ada selang, kemudian juga ada tabung freon," kata Rifai di Mapolrestabes Bandung, Kamis (13/12).
Ia menuturkan tabung helium itu terhubung dengan selang yang menuju ke plastik yang ditemukan menutup sebagian kepala korban. Namun plastik tersebut tidak terikat di tubuh korban.
Ia mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban berdasarkan temuan tersebut. Termasuk, hubungan temuan dengan eksperimen tertentu yang menyebabkan kematian. Pihaknya akan mendalami kebiasaan sehari-hari almarhum dengan tim.
"Itu menjadi bahan analisa nanti kita akan dalami dulu untuk lebih mengetahui apa penyebab kematian dan juga bagaimana aktivitas daripada korban tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan pihaknya juga menemukan televisi dalam keadaan menyala. Temuan ini nantinya akan didalami termasuk program apa yang sedang ditonton korban saat kejadian. Begitupun temuan plastik yang menutupi sebagian kepala korban.
Ia menuturkan temuan jenazah berawal dari petugas keamanan yang menemukan korban dalam kondisi tidak bernyawa di kamar indekosnya. Petugas keamanan tersebut pun langsung memghubungi Polsek Coblong yang dilanjutkan olah TKP dan visum awal di Rumah Sakit Hasan Sadikin. Keluarga menolak proses autopsi untuk penyelidikan lebih lanjut. Meski demikian Satreskrim Polrestabes Bandung akan tetap melanjutkan penyelidikan dengan Puslabfor dan pihak kampus tempat Eril berkuliah.
Baca juga, Polres Bandung Dalami Kematian Adik Emil Dardak