REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menambah penyediaan rumah susun (rusun) bagi warga Yogyakarta. Rusun ini merupakan rusun ke tiga yang dikelola oleh Pemkot yang rencananya akan dibangun pada 2019 mendatang.
Kepala Bidang Perumahan Pemukiman dan Tata Bangunan, Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan mengatakan, tujuan pembangunan rusun ini untuk mengurangi beban warga Kota Yogyakarta yang tidak mampu membeli rumah. Sehingga hanya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ia pun belum bisa mengatakan rentang penghasilan masyarakat yang dapat menghuni rusun ini. Sebab, hal tersebut masih harus dibahas bersama. Pembahasan tentunya dilakukan setelah pembangunan selesai dilakukan. Targetnya, pembangunan akan dilakukan selama delapan bulan.
"Yang penting tahap awal realisasi pembangunan. Kan kira-kira delapan bulan pembangunan dan itu kita koordinasikan lagi siapa yang masuk rusun dan sebagainya. Formulasi itu akan dibahas setelah nanti itu terbangun," kata Sigit kepada Republika, Senin (10/12).
Pembangunan rusun akan dilakukan di Kelurahan Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Rusun ini terdiri dari empat lantai dengan tipe 36. Rusun ini terdiri dari 58 unit dengan luas bangunan 61,25 x 14,30 meter. Kapasitasnya sendiri mencapai 224 penghuni.
"Kota Yogyakarta itu mendapatkan rusun satu tower, rumahnya tipe 36. Jadi sedikit memanusiawikanlah tidak sekecil seperti tipe 21" kata Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Senin (10/12).