Selasa 11 Dec 2018 21:35 WIB

Warga Terdampak Ambrolnya Talud Code Bisa Huni Rusun Baru

Rusun tersebut akan dibangun di Kelurahan Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Esthi Maharani
Aliran sungai Kali Code, dibawah jembatan Kleringan, jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta.
Foto: Republika/Nico Kurnia Jati
Aliran sungai Kali Code, dibawah jembatan Kleringan, jalan Abu Bakar Ali, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta menambah penyediaan rumah susun (rusun) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang rencananya akan dibangun pada 2019 nanti. Rusun yang akan dibangun di  Kelurahan Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, ini tidak menutup kemungkinan untuk dapat ditempati oleh warga yang terdampak ambrolnya Talud Kali Code beberapa waktu lalu.

"Warga terdampak di Code bisa masuk," kata Kepala Bidang Perumahan Pemukiman dan Tata Bangunan, Dinas PUPKP Kota Yogyakarta, Sigit Setiawan saat dikonfirmasi Republika, Senin (10/12).

Namun, hal tersebut masih harus dikaji terlebih dahulu dengan berbagai pihak. Termasuk dengan warga yang terdampak.

"Tapi kan perlu dikaji, mereka mau pindah ke rusun yang agak jauh atau tidak. Saya belum mengatur dan ini masih dalam tahap komunikasi," kata Sigit.

Seperti diketahui, tingginya curah hujan dan besarnya debit air di Kali Code, Yogyakarta menyebabkan talud yang ada di Kampung Pawirodirjan, RT 59 RW 18, Gondomanan, ambrol. Setidaknya, ada tujuh rumah dan juga balai RW 18 yang rusak akibar kejadian tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Hari Wahyudi mengatakan, ambrolnya talud dengan panjang 70 meter dan tinggi enam meter tersebut karena tidak kuat menahan debit air yang semakin besar. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 05.30 WIB pagi, Rabu (05/12).

"Karena hujan dan air masuk ke tanah, apalagi ada air yang mengalir maka struktur (talud dan bangunan) yang diatasnya itu amblas," kata Hari kepada Republika, beberapa waktu lalu.

Walaupun begitu, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, 19 jiwa dari tujuh kepala keluarga (KK) terdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement