Selasa 11 Dec 2018 17:43 WIB

Pertamina RU VI Peduli HIV-AIDS

Penyebaran HIV-AIDS berpotensi mengancam dunia usaha maupun kesehatan pekerja.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
GM Pertamina RU VI Balongan, Burhanudin (memegang papan) usai menandatangani komitmen Pertamina Peduli HIV/AIDS, dalam acara Workshop Implementasi P2HIV AIDS di Tempat Kerja dan Voluntary Counseling Test, di gedung Patra Ayu, Kabupaten Indramayu, Selasa (11/12).
Foto: Foto: Lilis Sri Handayani
GM Pertamina RU VI Balongan, Burhanudin (memegang papan) usai menandatangani komitmen Pertamina Peduli HIV/AIDS, dalam acara Workshop Implementasi P2HIV AIDS di Tempat Kerja dan Voluntary Counseling Test, di gedung Patra Ayu, Kabupaten Indramayu, Selasa (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Pertamina RU VI Balongan berkomitmen pada upaya Penanggulangan dan Pencegahan Human Immuno Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrom (P2HIV/AIDS) di Tempat Kerja. Komitmen itu dinilai berperan penting dalam membantu mencegah penyebaran HIV-AIDS, terutama di dunia usaha.

Komitmen Pertamina Peduli HIV-AIDS itu ditandatangani langsung oleh GM Pertamina RU VI Balongan, Burhanudin, dan jajaran manajer lainnya di Pertamina RU VI Balongan. Penandatanganan dilakukan dalam acara Workshop Implementasi P2HIV/AIDS di Tempat Kerja dan Voluntary Counseling Test, yang diselenggarakan Pertamina RU VI di Gedung Patra Ayu, Kabupaten Indramayu, Selasa (11/12).

‘’Kami bekerja sama dengan pemda dan KPA berusaha sedini mungkin melakukan P2HIV AIDS di tempat kerja,’’ ujar Burhanudin.

Burhanudin menyadari, penyebaran HIV-AIDS berpotensi mengancam dunia usaha maupun kesehatan pekerja. Karena itu, dirinya berharap, melalui P2HIV/AIDS, dapat meminimalisasi penyebaran penyakit tersebut terutama di kalangan pekerja.

Sementara itu, Section Head Medical RU VI Balongan, Indah Kurniasih, menambahkan, kegiatan workshop tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia sekaligus HUT ke-61 Pertamina RU VI Balongan. Melalui kegiatan itu, pihaknya berusaha mensosialisasikan kepada para pekerja RU VI Balongan tentang penyebaran dan bahaya HIV/AIDS.

Tak hanya itu, lanjut Indah, dalam acara itu pihaknya juga menyelenggarakan Voluntary Counseling Test (VCT). Kegiatan itu merupakan yang kedua kali setelah sebelumnya dilakukan pada tiga bulan sebelumnya.

‘’Tujuannya, agar pekerja RU VI Balongan dapat lebih teredukasi tentang bahaya HIV/AIDS dan mengetahui status HIV-AIDS mereka,’’ terang Indah.

Selain itu, upaya yang dilakukan Pertamina RU VI Balongan itu juga diharapkan bisa membuahkan penghargaan P2HIV/AIDS di Tempat Kerja pada tahun depan dari Kementerian Tenaga Kerja.

Dalam kesempatan yang sama, Asda Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman, mengakui, kasus HIV-AIDS di Kabupaten Indramayu cukup tinggi.

‘’Indramayu saat ini menempati rangking kedua di Jabar untuk jumlah penderita HIV-AIDS,’’ terang Maman.

Maman menyebutkan, berdasarkan data sejak 1993 – September 2018, jumlah penderita HIV-AIDS di Kabupaten Indramayu mencapai 3.285 orang. Namun, menurutnya data itu seperti fenomena gunung es karena diperkirakan masih banyak kasus serupa yang belum terungkap.

Maman pun mengapresiasi kepedulian Pertamina RU VI terhadap upaya penanggulangan dan pencegahan HIV-AIDS terutama di tempat kerja. Dia menilai, kepedulian dunia usaha bisa membantu mengatasi penyebaran penyakit tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement