REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menargetkan tahun depan Kota Solo bebas dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Pemkot Solo akan menutup semua TPS di setiap kelurahan. Nantinya, sampah rumah tangga akan langsung diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, keberadaan TPS membuat lingkungan sekitarnya tidak sehat. Dari sisi estetika juga menyebabkan wajah kota Solo tidak cantik. Menurutnya, selama ini kondisi TPS tidak terawat dengan baik. Bahkan, sampah-sampah di TPS sering meluber ke jalan.
"Ini masih ada lima TPS, ada di Kadipiro, Bonoloyo, Kerten, Mojosongo dan jalan Transito. Nanti konsepnya mau diolah di situ atau langsung ke TPA," ujarnya kepada wartawan, Selasa (11/12).
Dia menerangkan, Pemkot memiliki konsep masing-masing kelurahan melakulan Tiga R yakni Reduce, Reuse dan Recycle. Diharapkan masing-masing kelurahan memiliki bank sampah.
"Namun dengan catatan bahwa masyarakat sudah mulai memilah-milah sampah. Sampah plastik jangan ke TPA tapi dikumpulkan sendiri kalau perlu dijual ke tempat daur ulang plastik. Besi juga jangan sampai ke TPA. Yang organik saja ke TPA," paparnya.
Di samping itu, Pemkot juga secara bertahap akan meniadakan gerobak dorong dan diganti dengan gerobak motor (germo). Saat ini sudah ada beberapa kelurahan yang memiliki germo, tetapi jumlahnya dinilai masih kurang. Germo bisa menjangkau gang-gang kecil yang tidak bisa dimasuki mobil pengangkut sampah.
Pada Senin (10/12), Pemkot menyerahkan bantuan 10 unit germo kepada petugas pengangkut gerobak sampah. Sepuluh germo tersebut akan dioperasionalkan di sembilan kelurahan. Di antaranya, Kadipiro, Pajang, Sewu, Jebres, Gilingan, Tipes, Baluwarti, Gajahan dan Karangasem.
"Kami kasihan juga kalau masih ada petugas sampah yang pakai gerobak dorong. Apalagi usianya sudah sepuh. Makanya kami berikan germo ini agar ringan tugasnya," papar Wali Kota.
Secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo, Sri Wardhani Poerbowidjojo, menyatakan, Pemkot memiliki pekerjaan rumah dalam menyelesaikan persoalan sampah. Salah satu inovasi Pemkot berupa rencana pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo. Namun, keberlanjutan proyek tersebut masih terhambat beberapa hal.
Selain itu, keberadaan TPS juga dianggap berpengaruh terhadap penilaian kebersihan kota untuk mendapatkan penghargaan Adipura. "Kami akan terus berupaya untuk mewujudkan Kota Solo bebas sampah," ucapnya.