Selasa 11 Dec 2018 16:31 WIB

Polisi Belum Temukan Pelaku Terkait Kasus KTP-El Tercecer

Hingga saat ini polisi masih sebatas memeriksa saksi.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo
Foto: Arif Satrio Nugroho/Republika
Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian masih belum menemukan pelaku terkait temuan ribuan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) di Pondok Kopi Duren Sawit, Jakarta Timur. Sejauh ini, proses penyidikan masih sebatas pemeriksaan sejumlah saksi.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menuturkan, kepolisian terus melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil. "Apabila nanti dalam proses penyelidikan, ditemukan pelaku, akan naik status ke penyidikan," kata Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/12).

Sebanyak 10 saksi telah diperiksa. Ribuan KTP-el yang ditemukan itu diketahui merupakan KTP-el produksi tahun 2011-2013. Namun, terkait adanya petunjuk pelaku belum ditemukan oleh polisi. Berdasarkan dugaan sementara baik Ditjen Dukcapil maupun kepolisian, diduga terdapat unsur kesengajaan dalam pembuangan ribuan KTP-el itu. Namun, hal itu pun masih sebatas dugaan.

"Nanti apabila sudah tertangkap pelakunya baru terang berderang," kata Dedi.

 

Diketahui, sebuah karung berisi ribuan e-KTP ditemukan di area persawahan yang berada di Jalan Karya Bakti III, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (8/12). Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakhrulloh pun mengatakan, pihaknya menduga KTP-el tersebut dibuang dengan sengaja.

"Karena ini memang sengaja dibuang, karena karungnya masih bagus, blangkonya masih bagus, belum pernah terkena air hujan, diletakkan di pinggir jalan yang orang cepat melihat itu," ujar Zudan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/12).

"Kalau tercecer kan jatuh tuh di pinggir jalan secara berhamburan, tetapi kalau ini kan diletakkan dalam satu karung dalam satu posisi yang bagus. Dugaan saya ini memang sengaja dibuang," katanya menambahkan.

Zudan menegaskan, KTP elektronik yang ditemukan itu  merupakan KTP elektronik asli, yang sudah tidak berfungsi. KTP elektronik yang ditemukan itu merupakan cetakan 2011, 2012, dan 2013.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement