REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jalur utama Kota Padang menuju Bukittinggi, Sumatra Barat putus sejak Senin (10/12) petang. Hal ini disebabkan ambruknya jembatan yang terletak di Korong Pasa Usang Nagari Kayutanam, Padang Pariaman. Akibatnya, kendaraan roda empat atau kendaraan roda dua tak bisa melintasi jalur utama ini.
Namun selain jembatan putus, jalur ini juga dilanda tanah longsor akibat tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah Padang Pariaman, Padang Panjang, dan Bukittinggi sejak Senin sore kemarin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat Erman Rahman menyebutkan, tanah longsor terjadi di Bukit Tambun Tulang Malibou Anai, Nagari Guguak, Kecamatan Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman. Material longsor ditambah batang pohon menimbun sebagian badan jalan, sehingga kendaraan tak bisa melintas.
Sekitar pukul 19.15 WIB, Senin (10/12), juga terjadi tanah longsor di dekat Pondok Pergedel yang mengakibatkan tertimbunnya sebagian badan jalan dan pohon kayu tumbang ke jalan raya. Akibatnya, kendaraan hanya bisa memanfaatkan satu jalur yang tersisa.
"Akibat dari kejadian tersebut diatas sampai saat ini belum ada korban jiwa hanya ada korban materil," jelas Erman, Selasa (11/12).
Sementara itu, pengendara yang hendak menuju Kota Bukittinggi dari Kota Padang, Sumatra Barat dialihkan melalui tiga jalur alternatif, pascaputusnya jalur utama Padang-Padang Panjang akibat jembatan roboh.
Kasat Lantas Polres Padang Pariaman, Iptu Yuliandi, menyebutkan bahwa pengendara dari arah Kota Bukittinggi bisa menuju Kota Padang melalui Solok. Jalur ini dianggap paling aman meski waktu tempuhnya lebih panjang. Sedangkan untuk pengendara dari Kota Padang menuju Bukittinggi, polisi telah menyiagakan anggotanya di tiga titik pengalihan arus lalu lintas.
Titik pertama pengalihan arus berada di simpang 3 Sicincin. Pengendara yang menuju Bukittinggi via Padang Panjang diminta belok ke kiri melalui Malalak, Agam. Meski begitu untuk jalur Malalak ini, polisi tidak menyarankan untuk dilalui saat hujan deras melanda. Alasannya, jalur Malalak yang berbukit dan jalurnya berada di lereng tebing dianggap rawan longsor.
Titik pengalihan kedua berada di simpang lintas Lubuk Alung. Pengendara dari arah Kota Padang menuju Bukittinggi diminta belok kiri ke arah Kota Pariaman menuju Agam. Jalur ini lebih 'memutar' namun dianggap lebih aman dilalui.
Titik pengalihan ketiga berada di simpang Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Khusus di lokasi ini, truk-truk dan kendaran berat lainnya yang menuju Bukittinggi diminta berbelok menuju Sitinjau Lauik untuk selanjutkan melanjutkan perjalanan ke Bukittinggi via Solok. Yuliandai memastikan polisi akan bekerja maksimal agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di jalur Padang-Bukittinggi dan sebaliknya, khususnya di jalur alternatif.
"Arus lalin (lalu lintas) sudah lancar, tidak ada kemacetan setelah pengalihan arus. Tapi tetap untuk jalur utama di jembatan putus tidak bisa dilalui baik kendaraan roda dua dan roda empat," katanya.