Selasa 11 Dec 2018 00:07 WIB

Demi Kurangi Sampah, Gerakan Kangpisman Dimasifkan

Kangpisman merupakan kependekan dari Kurangi, Pisahkan dan Manfaat

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Esthi Maharani
Sampah plastik, ilustrasi
Sampah plastik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program unggulan Kota Bandung, Kangpisman (Kurangi, Pisahkan dan Manfaat) dimasifkan di dunia pendidikan. Setelah resmi dicanangkan pada Oktober 2018, kini Kangpisman mendapat dukungan dari siswa SMPN 28 Bandung.

Pembacaan ikrar oleh seluruh siswa menjadi penanda pencanangan Pangpisman di SMPN 28. Ikrar tersebut yaitu Pertama, mengakui program Kangpisman membawa perubahan baik terhadap lingkungan.

Kedua, melakukan zero waste dengan membawa tempat makan, minum dan lap setiap hari. Ketiga, memilah sampah sesuai dan memanfaatkan di bank sampah. Keempat, turut berpartisipasi aktif menciptakan kenyamanan lingkungan.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial sangat mengapresiasi hal tersebut. Ia berharap, gerakan ini tak hanya berlangsung selama siswa berada di sekolah tetapi juga saat berada di rumah dan lingkungan tempat tinggalnya.

"Dengan diresmikannya program Kangpisman ini, sampah yang berada sekitar kita bisa menjadi manfaat dan bernilai ekonomi," kata Oded saat menjadi pembina upacara di SMPN 28 dalam siaran persnya, Senin (10/12).

Di hadapan para siswa, Oded menjelaskan, Kangpisman kepanjangan dari Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan.  Pertama, kurangi sampah mulai dari sumbernya, yaitu baik itu di rumah atau sekolah. Kedua, pisahkan sampah kering atau basah (organik/anorganik). Terkahir manfaatkan sampah menjadi barang yang terpakai ataupun memiliki nilai ekonomi.

"Murid sekolah harus rajin pisahkan sampah dan dapat memanfaatkannya. Sehingga sampah bisa berkurang dari sumbernya," kata Oded.

"Mulai dari sekarang ubah mindset kita. Sampah itu sebagai sahabat yang bisa dimanfaatkan dan memiliki daya ekonomi," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 28 Bandung, Nunung Kuraesin mengaku, sekolahnya telah melakukan gerakan kebersihan sebelum pencanangan Kangpisman.

"Sekitar Agustus kita sudah giat memprogramkan kebersihan, baik itu bebersih sampai bank sampahnya pun kita miliki," katanya.

"Kita biasakan siswa membawa tempat makanan dan tumbler. Ini agar pola pikir mereka lebih cerdas dan mengetahui manfaatnya," tambah Nunung. 

Setelah pencanangan program Kangpisman, ia berharap kesadaran siswa mengenai kebersihan semakin meningkat. Selain itu, mampu memilah dan memilih sampah dari sumbernya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement