Senin 10 Dec 2018 18:21 WIB

KPU: KTP-El Tercecer Berbahaya Harus Segera Diselesaikan

KPU meminta persoalan KTP-el segera diselesaikan.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Bayu Hermawan
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Viryan Azis memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta Pusat, Jumat  (5/10).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Viryan Azis memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta Pusat, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Viryan, mengatakan peristiwa temuan ribuan keping KTP-el yang tercecer di Pondok Kopi, Jakarta Timur, berbahaya jika tidak segera diselesaikan. Menurutnya, pemerintah harus segera menuntaskan persoalan KTP-el untuk kepentingan pemilu.

"Tentu hal tersebut berbahaya. Maka harus diselesaikan segera," ujar Viryan kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/12).

Viryan mengingatkan jika KTP-el merupakan satu-satunya dokumen yang digunakan pemilih untuk memberikan suaranya pada hari H pemungutan suara nanti. Karenanya, pemerintah harus menjamin masyarakat yang sudah memiliki hak pilih untuk mendapatkan KTP-el.

"Yang perlu diperhatikan itu dua hal. Yakni KTP-el dimiliki masyarakat, kemudian tidak ada KTP-el yang termanipulasi," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, menduga ada motif politik di balik tercecernya ribuan keping KTP-el beberapa hari lalu. Dirinya juga menyebut peristiwa ini bisa menganggu pelaksanaan pemilu.

"Sekarang kami sedang menginvestigasi siapa yang membuang KTP-el yang sudah kadaluwarsa dan belum dipotong di area persawahan di Jakarta Timur kemarin. Kamu tunggu hasil penyidikan tuntas dari polisi," ujar Tjahjo kepada wartawan di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin siang.

Namun, Tjahjo menilai ada indikasi hal ini mengarah kepada kepentingan politik. "Walaupun (KTP-el) yang digunakan sudah kadaluwarsa, saya melihat ada indikasinya," tegasnya.

Tjahjo mengingatkan, persoalan KTP-el di tahun politik ini sangat sensitif. Pelaku yang membuang KTP-el harus dicari hingga kasus ini tuntas.

Dia juga menyebut ada indikasi bahwa pihak yang terlibat dalam kasus saat ini sama dengan pihak di balik tercecernya ribuan KTP-el di Bogor beberapa bulan lalu. "Yang sekadnag tercecer di Duren Tiga, rumahnya kok berdekatan. Mudah-mudahan bisa segera diungkap motivasinya," lanjut Tjahjo.

Dia mengakui rangkaian persoalan KTP-el akhir-akhir ini menggangu sistem pemilu. Dia memandang sejumlah persoalan yang terjadi dalam kurun waktu berdekatan sama halnya dengan isu uang palsu.

"Motifnya membuat gaduh atau apa, jelas semua sistem sudah bisa digunakan," tambahnya. 

Sebelumnya, ribuan keping KTP-el ditemukan di area persawahan di Jakarta Timur. Seluruh KTP-el tersebut ditemukan di lokasi yang tidak jauh dari jalan raya. Tepatnya di Jl Karyabakti 6, RT 03/RW 11, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Berdasarkan penghitungan warga setempat, ada 2.158 keping KTP-el yang ditemukan tercecer dari satu karung yang ditemukan di lokasi. Ketua RW 11 Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Ipit Purwanto, mengatakan alamat yang tertera di ribuan KTP-el itu  seluruhnya tercatat di Pondok Kelapa.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, Dhany Sukma, mengatakan ribuan KTP-el yang tercecer itu merupakan hasil cetakan pertama. Masa berlaku dari KTP-el itu antara 2011-2014.

Dirinya mengakui jika seluruh KTP-el yang ditemukan dalam kondisi utuh. Ribuan keping KTP-el itu pun  memang dikeluarkan resmi oleh pemerintah. Hal tersebut sudah dipastikan dengan pengecekan menggunakan card reader.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement