Senin 10 Dec 2018 16:20 WIB

Baru Sebagian Pedagang Pasar Legi Tempati Lokasi Darurat

Pembagian kunci kios pasar darurat di Jalan Sabang dilakukan 27 November.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangunan pasar darurat Pasar Legi di Jalan Sabang dan halaman parkir utara pasar sudah selesai dikerjakan. Rencananya, para pedagang akan mulai menempati pasar darurat pada Jumat (7/12) pekan depan.
Foto: Republika/Binti sholikah
Pembangunan pasar darurat Pasar Legi di Jalan Sabang dan halaman parkir utara pasar sudah selesai dikerjakan. Rencananya, para pedagang akan mulai menempati pasar darurat pada Jumat (7/12) pekan depan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Sebagian pedagang Pasar Legi, Solo, telah menempati pasar darurat di Jalan Sabang dan di halaman parkir utara Pasar Legi, sejak beberapa hari lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah melakukan seremonial penyerahan kios pasar darurat kepada pedagang pada Jumat (7/12).

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Senin (10/12), sejumlah kios pasar darurat di Jalan Sabang masih tertutup dan digembok. Beberapa kios terlihat sudah dibuka dan barang dagangannya terlihat tertata rapi. Sebagian lainnya terlihat masih diperbaiki oleh pemiliknya. Perbaikan tersebut berupa penambahan seng untuk melapisi pintu, jendela dan dinding yang terbuat dari tripleks.

Sementara pasar darurat di halaman parkir utara Pasar Legi terlihat lebih ramai. Sejumlah pedagang telah menggelar dagangan mereka di atas meja sesuai dengan los masing-masing. Namun, di bagian tengah dan pojok belakang masih belum ditempati oleh pedagang.

photo
Pembangunan pasar darurat Pasar Legi di Jalan Sabang dan halaman parkir utara pasar sudah selesai dikerjakan. Rencananya, para pedagang akan mulai menempati pasar darurat pada Jumat (7/12) pekan depan.

Sebelumnya, pembagian kunci kios pasar darurat di Jalan Sabang telah dilakukan pada 27 November 2018. Seorang pedagang, Sriyono (49), mengatakan telah mulai berdagang di kios pasar darurat sejak Sabtu (8/12). Setelah penyerahan kunci kios pada dua pekan lalu, dia lantas melakukan perbaikan pada kiosnya.

"Ini saya tambahi seng biar lebih awet dan lebih aman. Kan belum tahu nanti pembangunan pasar selesainya kapan," kata Sriyono saat ditemui wartawan di kios pasar darurat, Senin (10/12).

Setelah Pasar Legi terbakar pada akhir Oktober 2018, Sriyono berjualan di sekitar masjid pasar. Saat itu dia mengaku kesulitan menjual barang dagangannya yang berupa gerabah dan alat-alat dapur. Dia sampai jemput bola menawarkan tampah kepada pedagang bumbu dapur sebagai alas berjualan.

"Sebagian masih pada takut kalau menempati pasar darurat dagangannya tidak laku. Sabtu kemarin saya sudah dapat tiga pembeli, hari ini sudah lima pembeli," ungkapnya.

Lurah Pasar Legi, Marsono, mengatakan, saat ini jumlah pedagang los yang masuk pasar darurat di halaman parkir utara sebanyak 332 pedagang. Los pasar darurat tersebut berukuran 1,25 × 3,75 meter.

"Sebagian belum masuk pasar darurat. Sebagian pedagang juga belum berjualan, baru persiapan bikin tempat dasaran supaya aman kalau nanti hujan," terang Marsono.

Dia menambahkan, dinas memberikan toleransi kepada para pedagang untuk membuat meja sebagai dasaran maksimal tingginya 70 sentimeter. Tujuannya agar tetap bisa dipantau dari jarak jauh.

Sedangkan kios pasar darurat di Jalan Sabang, menurutnya pedagang sudah mendapat izin untuk melakukan modofikasi agar lebih kuat dan aman. Asalkan tidak mengurangi fisik bangunan asli.

"Masalah keamanan nanti dari petugas pasar, satpam ada. Kemarin sudah ada 17 personel, ini mau ditambahi 13 personel. Petugas keamanan 24 jam dibagi per shift," imbuh Marsono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement