REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN-KIK) mengaku tak khawatir dengan pemindahan markas Badan pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Jawa Tengah (Jateng). TKN justru menilai wajar rencana pemindahan markas tersebut.
"Tentu mereka menyadari bahwa di Jateng itu adalah basisnya Jokowi, maka mereka menggunakan segala cara untuk menggerus suara warga di sana," kata Wakil Ketua TKN-KIK Abdul Kadir Karding di Jakarta, Ahad (9/12).
Menurut Karding, semakin BPN memindahkan markasnya ke Jateng, maka militansi masyarakat di sana akan semakin menguat ke Joko Widodo (Jokowi). Dia kemudian menilai jika strategi kampanye yang dilakukan tim sukses pasangan calon nomor urut 02 itu sudah usang. "Kampanye mereka ini masih kampanye model-model kuno," kata karding lagi.
Karding berpendapat, lokasi markas pemenangan tidak akan memberikan dampak signifikan di tengah kondisi seperti saat ini. Dia mengatakan, lokasi markas tidak akan memberikan pengaruh besar di tengah era informasi dan era media sosial.
Sebelumnya, pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berniat memindahkan markas pemenangan dari Jakarta ke Jateng pada Januari mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengalahkan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Tim sukses Prabowo-Sandi rencananya akan mendatangi masyarakat di setiap daerah yang ada di Provinsi Jateng untuk mendukung paslon nomor urut 02. Hal itu diyakini sangat efektif untuk mengalahkan Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019 nanti.
Ketua Dewan Penasihat BPN Zulkifli Hasan sebelumnya mengatakan, koalisinya saat ini memprioritaskan kampanye Pilpres 2019 di Pulau Jawa. Dia menilai siapa yang bisa menaklukkan Pulau Jawa, maka dapat dipastikan memenangkan kontestasi Pilpres 2019.