Ahad 09 Dec 2018 17:30 WIB

Sukabumi Gencarkan Gerakan Deteksi Anak Merokok

Pemda merasa perlu mempersempit jangkauan anak terhadap rokok.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Rokok
Rokok

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggencarkan gerakan eteksi dini merokok pada anak sekolah. Langkah ini untuk menurunkan prevalensi merokok bagi penduduk usia dibawah 18 tahun.

Salah satunya dengan menggelar gebyar deteksi dini merokok pada anak sekolah di bawah usia 18 tahun di Lapangan sepakbola Kalapanunggal Kecamatan Kalapanuggal, Sabtu (8/12). "Program bagian dari upaya pencegahan atas penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)," terang Bupati Sukabumi Marwan Hamami Ahad (9/12).

Ia mengatakan penyebaran penyakit paru dilakukan  dengan menjauhkan anak berbagai pengaru rokok. Mulai dari akses rokok, perlindungan dari sasaran marketing industri rokok, pemberian informasi yang benar tentang bahaya rokok dan perlindungan dari terpapar asap rokok.

Termasuk penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) dan penyediaan tempat khusus untuk merokok. Selain itu mengatur pelarangan penjualan produk tembakau kepada anak di bawah usia 18 tahun.

Pelarangan ini, kata Marwan dimaksudkan sebagai akibat tingginya dampak penyakit yang ditimbulkan karena produk tembakau atau rokok. Sehingga pemkab merasa perlu mempersempit jangkauan anak untuk memperoleh produk tembakau dan untuk menghindari penjualan kepada anak dibawah umur.

"Jika ada pelajar yang kedapatan merokok di sekolah, guru untuk tidak segan memberikan sanksi tegas secara bertahap,’’ kata Marwan  yang juga menyebut dimulai sanksi peringatan tertulis pertama sampai peringatan ketiga.

Menurut Marwan, upaya ini sesuai gerakan masyarakat hidup sehat dalam upaya pemerintah. Di mana tujuannya untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk hidup sehat terutama dikalangan anak usia sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan Didi Supardi menambahkan, sasaran dari gerkan deteksi anak merokok ini adalah para pelajar tingkat SMA/SMK. "Harapannya selepas egiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran kepada anak-anak sekolah akan bahaya asap rokok,’’ kata dia.

Selain itu dapat menurunkan angka prevalensi penyakit tidak menular. Terutama yang diakibatkan oleh faktor merokok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement