Ahad 09 Dec 2018 09:56 WIB

Relawan Golkar Jokowi Kampanye Cegah Adu Domba Lewat Video

Relawan GoJo berharap Pemilu 2019 yang tinggal beberapa bulan lagi berjalan damai.

Relawan Golkar Jokowi (GoJo) (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Relawan Golkar Jokowi (GoJo) (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Golkar Jokowi (GoJo) merilis sebuah video kreatif di media sosial Youtube berisi konten mencegah praktik adu domba dalam Pemilu 2019. Video tersebut merupakan bagian dari strategi komunikasi Relawan GoJo yang ingin menyatakan bahwa Indonesia satu.

"Kami ingin mengingatkan agar masyarakat tidak mudah diadu domba karena perbedaan pilihan pada Pemilu 2019," kata Direktur Media Relawan GoJo Amalia Kartika dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (8/12). 

Video yang telah disaksikan 3,1 juta orang itu, menampilkan dua ekor domba yang akan diadu di atas ring. Dua kubu pendukung domba saling memprovokasi kedua domba agar segera bertarung. 

Wasit di atas ring juga ikut mendorong-dorong domba agar segera bertarung. Namun pada akhir video, kedua domba tidak bertarung karena enggan diadu. 

Amalia mengatakan video itu menyampaikan pesan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh terpecah belah meski ada perbedaan pilihan pada Pemilu 2019. Relawan GoJo berharap Pemilu 2019 yang tinggal beberapa bulan lagi bisa berjalan damai, bersih dari politik adu domba dan ujaran kebencian.

"Kami dari Relawan GoJo terus turun ke masyarakat melalui kampanye edukasi serta memberi pesan-pesan persatuan melalui video layanan masyarakat seperti ini," katanya pula.

Sebelumnya, Relawan GoJo juga merilis beberapa video kreatif di media sosial yang bercerita tentang kondisi sosial politik di Tanah Air. Salah satu video yang banyak menyita perhatian publik adalah video Super Hero Indonesia yang banyak mendapat respons positif dari warganet (netizen).

Menurut Amalia, semua alur cerita video kreatif yang dibuat, sengaja disesuaikan dengan kondisi kekinian menggunakan instrumen budaya atau kesenian agar pesan komunikasi yang ingin disampaikan lebih mudah diterima oleh masyarakat. "Yang kita tahu, masyarakat menyukai budaya sebagai sebuah bentuk hiburan, maka media ini menjadi sarana yang sangat tepat sebagai media tranformasi nilai-nilai, termasuk pesan-pesan perdamaian yang ingin kami sampaikan," katanya lagi. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement