Sabtu 08 Dec 2018 16:47 WIB

Pemkot Bandung Permudah Layanan Kesehatan dengan ''Beres''

Inovasi memudahkan proses rujukan dan pelayanan lansia dan penderita serangan jantung

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Gita Amanda
Wali Kota Bandung Oded M Danial
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Oded M Danial

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menghadirkan kemudahan layanan kesehatan melalui inovasi. Inovasi layanan kesehatan ini dihadirkan lewat aplikasi Beres atau singkatan dari Bandung Emergency Referral and STEMI.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial meluncurkan Beres di RSUD Kota Bandung Jalan Rumah Sakit Kecamatan Ujungberung Kota Bandung, Sabtu (8/12). STEMI atau ST Elevasi Miokard Infark adalah jenis serangan jantung yang paling serius ditandai dengan ada gangguan pada suplai darah. Hal ini disebabkan oleh penyumbatan total arteri koroner, yang dapat menyebabkan meluasnya kerusakan pada area jantung.

Menurut Kepala RSUD Kota Bandung, Dokter Exsenveny Lalopua, M.Kes, Beres merupakan jawaban atas tantangan meningkatnya angka kematian harian di RSUD Kota Bandung. Kematian di RS yang dipimpinnya mencapai 2-3 orang per hari. Salah satu penyebabnya akibat kesulitan mendapatkan rujukan dan atau pelayanan. Hal itu karena kurang informasi dan penanganan pasien saat terjadi gangguan kesehatan.

"Itu itu kami membuat inovasi yang memudahkan proses rujukan dan pelayanan Khusus untuk Geriartri (Lansia) serta penderita serangan jantung," kata Veny dalam siaran persnya.

Veny juga menambahkan, inovasi Beres akan digabungkan dengan pelayanan Home Care RSUD Kota Bandung. Sehingga akan lebih cepat karena menjangkau masyarakat langsung.

"Dalam Lima tahun ini akan diutamakan pelayanan lansia agar bisa mencapai level paripurna. Ini juga akan ditingkatkan kualitas asuhan keperawatan yang komprehensif agar bisa maksimun dan optimal dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat," tuturnya.

Selain itu, tambah Veny, akan ada juga transfer pengetahuan dengan kewilyahan agar Puskesmas juga bisa memberikan penanganan sakit jantung dini dan geriartri ramah Lansia. "Saat ini sudah ada 11 Puskesmas di kewilayahan yang punya EKG (Electro Kardio Gram). Nantinya kita bimbing. Semoga bisa diperbanyak di Puskesmas lain yang belum punya," tambah Veny.

Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengaku sangat senang dan bangga serta mengapresiasi dengan hadirnya inovasi ini. Apalagi inovasi ini diciptakan oleh RSUD Kota Bandung.

"Alhamdulilah, Bandung mendapatkan Inovatif Government Award (dari Kemendagri). Kita juara 1 dari 554 kota kabupaten di Indonesia. Ini sesuai dengan tiga pilar pembangunan yaitu inovasi, kolaborasi dan desentralisasi," jelasnya.

Mang Oded, sapaan akrabnya berharap, Beres bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan. Usai meluncurkan Beres, Mang Oded menyempatkan diri teleconference dengan Puskesmas Kopo dan menyapa pasien di RSUD Kota Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement