REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Polhukam Wiranto mengingatkan semua organisasi masyarakat (Ormas) di Indonesia untuk berkomitmen menjaga keutuhan bangsa dan negara. Ormas, kata Wiranto, dapat tumbuh besar hingga terus berlangsung berkat masyarakat karena itu, wajib hukumnya untuk mencintai negara.
“Organisasi manapun jangan coba-coba tidak merawat NKRI. Kita hidup, cari makan, hingga mati pun di Indonesia, kok tidak mencintai? Khianat namanya,” kata Wiranto dalam Pembukaan Rakernas II Mathla’ul Anwar di Jakarta, Sabtu (8/12).
Mantan Panglima TNI itu menilai, masalah persatuan dan kesatuan negara tak bisa dituntaskan oleh segelintir Ormas. Seluruh organisasi yang ada wajib berkontribusi untuk menciptakan suasana bernegara yang positif.
Dia pun meminta kepada seluruh warga yang terlibat dalam sebuah Ormas untuk mengedepankan toleransi dan kepentingan nasional ketimbang ego pribadi. Hal itu, dinilai Wiranto, telah dipraktikkan oleh para pahlawan yang berjasa hingga NKRI terbentuk seperti saat ini.
“Simpan ego kita. NKRI ini tidak akan bisa berdiri kalau para pendahulu kita dulu saling mengedepankan ego,” tuturnya.
Menurut Wiranto, Indonesia sempat terjajah oleh Belanda selama 350 tahun karena pada saat itu masyarakat enggan bersatu. Hingga penjajahan berlanjut ke tangan Jepang, barulan masyarakat sadar bahwa persatuan amat penting untuk bisa memerdekakan diri. Oleh sebab itu, Wiranto meminta masyarakat untuk tidak menghindari bila ada organisasi kemasyarakat yang hingga saat ini konsisten menjaga Kebhinekaan.
Secara khusus, kepada Ormas Keislaman di Indonesia, Wiranto meminta agar masing-masing pimpinan bisa menjaga ruh organisasi dari susupan paham radikal yang intoleransi atau ideologi selain pancasila. Sebagai wadah pendidikan dan dakwah keislaman, Ormas saat ini harus bisa mengembangkan diri sesuai tuntutan zaman. Salah satunya, mengupayakan pemberdayaan ekonomi keumatan.
Isu ekonomi menjadi salah satu jalan bagi seluruh Ormas dalam merawat NKRI. Adapun pemerintah, kata dia, telah memulai untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Tujuannya agar pembangunan ekonomi bagi seluruh masyarakat Indonesia merata dan sesuai dengan apa yang di cita-citakan para pendiri bangsa.
“Indonesia sekarang ini kuat di dalam tapi lunak di luar. Banyak sekali ancaman dan itu terjadi di wilayah pinggiran,” tuturnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika