REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Sebanyak 16 jenazah korban pembunuhan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, pada Ahad (2/12) dan Senin (3/12) lalu, diberangkatkan dari Timika, Kabupaten Mimika, ke Makassar, Sulawesi Selatan, untuk selanjutnya diantar ke kampung halamannya masing-masing. Para korban tersebut diberangkatkan dari Timika ke Makassar menggunakan pesawat Herkules milik TNI AU, Jumat, pukul 15.00 WIT.
Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika mengatakan, pemberangkatan 16 jenazah tersebut ke Makassar sesuai perintah Panglima TNI. TNI berusaha membantu para korban dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh TNI meski bukan kewajiban TNI.
"Dari 16 jenazah tadi, rencananya 14 akan diturunkan di Makassar dan dua lainnya diberangkatkan ke Jakarta dan selanjutnya ke kampung halamannya," kata Aidi.
Selain itu, tambah Aidi, selain didampingi tiga orang keluarga masing-masing korban, anggota TNI dan Polri juga turut mengawal. Biaya pengantaran dan pemakaman akan menjadi tanggung jawab PT Istaka Karya.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Martuani Sormin saat melepas jenazah turutmenyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Kapolda sekaligus mengucapkan terima kasih atas dukungan doa sehingga semua proses bisa berjalan dengan baik.
Ia juga memohon dukungan doa untuk kelancaran proses pemberangkatan sampai ke tempat tujuan masing-masing. "Kami juga memohon maaf jika terjadi keterlambatan dalam proses ini sebab cuaca dan medan yang sulit juga memengaruhi proses evakuasi," ujarnya.
Berikut daftar 16 jenazah korban yang diberangkatkan ke Makassar:
- Agustinus T (karyawan PT Istaka Karya)
- Jepry Simaremare (karyawan PT Istaka Karya)
- Carly Zatrino(karyawan PT Istaka Karya)
- Alpianus, M (karyawan PT Istaka Karya)
- Muh. Agus (karyawan PT Istaka Karya)
- Fais Syahputra (karyawan PT Istaka Karya)
- Yousafat (karyawan PT Istaka Karya)
- Aris Usi (karyawan PT Istaka Karya)
- Yusran (karyawan PT Istaka Karya)
- Dino Kondo (karyawan PT Istaka Karya)
- Markus Allo (karyawan PT Istaka Karya)
- Efrandy Hutagaol (karyawan PT Istaka Karya)
- Samuel Pakiding (karyawan PT Istaka Karya)
- Anugrah Tolu (karyawan PT Istaka Karya)
- Emanuel Beli Naikteas (karyawan PT Istaka Karya)
- Daniel Karre (karyawan PT Istaka Karya)
Kronologi Pembantaian Pekerja di Papua