Kamis 06 Dec 2018 22:41 WIB

Presiden Jokowi Ajak ICMI Pecahkan Masalah Bangsa

Hendaknya cendekiawan ICMI yang hebat-hebat bisa berperan memecahkan masalah bangsa.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo membuka Silaknas ICMI di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (6/12).
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Presiden Joko Widodo membuka Silaknas ICMI di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak ICMI memikirkan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dan negara yang sudah berpuluh-puluh tahun tidak selesai-selesai. Untuk itu, kehadiran cendekiawan dari ICMI diharapkan dapat membantu menyelesikan masalah bangsa saat ini terutama di bidang ekonomi.

“ICMI adalah ormas yang bukan sembarang ormas. ICMI kumpulan cendekiawan Muslim dan sekaligus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. ICMI tempat berkumpulnya orang-orang hebat. Saya mengajak bersama memikirkan dan memecahkan masalah yang ada saat ini belum selesai, seperti bidang ekonomi,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Silaknas ICMI dan Milad ke-28 di aula Universitas Bandar Lampung, Kamis (6/12) malam.

Baca Juga

Menurut dia, banyaknya masalah-masalah bangsa yang belum selesai dari puluhan tahun lalu di bidang sumber daya alam dan sumber daya manusia, hendaknya cendekiawan Muslim ICMI yang hebat-hebat dapat turut berperan memecahkan masalah tersebut secara bersama. Potensi sumber daya alam yang ada dan melimpah di Indonesia, Jokowi menyebutkan dapat menyelesaikan masalah bidang ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat, seperti bouksit dan kelapa sawit. “Semua potensi itu seperti bouksit dan kelapa sawit dapat meningkatkan taraf ekonomi rakyat kita,” katanya.

Mengenai potensi teknologi bangsa ini, ia berharap kehadiran Prof BJ Habibie dapat menjadi inspirasi. Sehingga bisa mendiskusikan mengenai apa yang bisa dibangun dan diindustrialisasikan potensi sumber daya alam bangsa dan negara ini.

Ia mengatakan pemerintah sedang berupaya keras membangun bangsa. Karena semua itu membutuhkan ilmu dan pengetahuan, dan cendekiawan yang mumpuni. "Saya minta ICMI untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan ini, dan memecahkan masalah bangsa, terutama kualitas sumber daya insani seperti diungkapkan BJ Habibie," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement