REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily menyebut pernyataan Sandiaga Uno dalam kampanyenya di Surabaya yang membandingkan dirinya dan Nabi Yusuf sangat arogan. TKN menilai pernyataan itu membuat Sandi menjadi takabur.
"Pernyataannya yang membandingkan diri Sandiaga melebihi kemampuan Nabi Yusuf dalam memulihkan ekonomi menunjukkan bahwa Sandiaga tidak mengerti agama, lebih khusus sejarah kenabian," kata Ace dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (6/12).
Politikus partai Golkar ini menuturkan, seorang nabi ialah sosok yang mendapatkan petunjuk dan mengabarkan kebaikan langsung dari Allah SWT, melalui wahyu yang diturunkan kepadanya. Menurut Ace, menyamakan diri dengan seorang nabi merupakan pengakuan yang ditaburkan dalam Islam.
"Dalam pemahaman saya, derajat manusia ada tingkatannya. Derajat rasul dan nabi itu merupakan derajat tertinggi di mata Allah, terutama Nabi Muhammad SAW," kata Ace lagi.
Ace menambahkan tidak perlu menyinggung Nabi Yusuf hanya untuk menonjolkan dirinya dalam kepentingan kampanye. Nabi Yusuf itu, kata Ace, utusan Allah yang merupakan manusia terpilih.
Sementara Sandi, ia mengatakan, hanya menelurkan program OK OCE di DKI yang hingga saat ini tidak jelas juntrungannya. Selain itu, menurut Ace, tidaklah tepat mengatakan situasi ekonomi saat Nabi Yusuf memulihkan ekonomi Mesir dengan situasi ekonomi Indonesia saat ini.
"Tidak apple to apple. Apalagi jika menyatakan dirinya memiliki kemampuan lebih hebat dari seorang Nabi. Sombong sekali," katanya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno berjanji menerapkan ilmu Nabi Yusuf bila kelak terpilih sebagai wakil presiden dalam kontestasi Pilpres 2019. Hal itu dia ungkapkan saat menghadiri Dialog Ekonomi dan Entrepreuner di Surabaya, Selasa (4/12) malam.
Sandi mengatakan, jika Nabi Yusuf butuh waktu tujuh tahun untuk mengatasi krisis, maka ia bersama Prabowo kemungkinan hanya membutuhkan waktu tiga tahun untuk memulihkan perekonomian Indonesia.