Rabu 05 Dec 2018 16:50 WIB

Gubernur Jabar Optimistis 2019 Banjir Berkurang

Percepatan pembangunan ini karena semua pihak kerja sama merevitalisasi Citarum.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Seiring meluapnya Sungai Citarum, ketinggian air danau atau kolam di Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, terus meningkat, Kamis (8/11).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Seiring meluapnya Sungai Citarum, ketinggian air danau atau kolam di Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, terus meningkat, Kamis (8/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan Curug Jompong, realisasinya melebihi target yang ditetapkan. Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), awalnya menargetkan pembangunan Curug Jompong pada Desember ini sekitar 23 persen. Namun hingga awal Desember ini pembangunannya sudah mencapai 37 persen.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, ia sangat mengapresiasi cepatnya pembangunan Curug Jompong. Pria yang akrab disapa Emil itu pun optimistis Curug Jompong akan mengurangi banjir di Bandung Selatan.

"Saya optimistis 2019 banjir berkurang karena Curug Jompong selesainya cepat. Jadi bisa mengalirkan air lebih cepat sehingga air tak lambat," ujar Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Rabu (5/12).

Emil menjelaskan, salah satu penyebab yang membuat Bandung Selatan banjir itu bukan karena luapan saja tapi diujungnya ada lambatan. "Jadi saya sangat mengapresiasi Curug Jompong realisasinya lebih cepat karena pasti 2019 akan ada perbaikan. Memang untuk bebas banjir harus ada retensi juga," katanya.

Emil mengatakan, percepatan pembangunan ini terjadi karena semua pihak kerja bersama untuk merevitalisasi Sungai Citarum. Saat ini, semua pihak pun sedang bekerja.

"Danau retensi tak hanya Cieunteng. Karena, sekitar Rp 200 miliar sedang disiapkan untuk pembebasan dan pembuatan danau retensi lain," katanya.

Selain itu, kata dia, puluhan escavator perahu dan mobil sampah juga akan dibeli pada 2019. "Curug Jompong finish duluan karena sebagai komandan Satgas Citarum maka saya gerakan maksimal," katanya.

Menurut Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bob Arthur Lambogia, pihaknya melakukan percepatan kontruksi terowongan atau tunnel Curug Jompong yang ditargetkan beroperasi pada 2019 mendatang. Sehingga pembangunannya memang sudah melampaui target realisasi.

"Sehingga kita ngutang ke kontraktor," ujar Bob kepada wartawan Selasa petang (4/12).

Bob menjelaskan, dengan realisasi pekerjaan yang sudah mencapai 37 persen tersebut, ia menargetkan pada akhir tahun ini pekerjaan terowongan Curug Jompong bisa tuntas 60 persen karena pihaknya memang sengaja melakukan percepatan. Agar, kata dia, dengan percepatan itu pekerjaan yang dilaksanakan Desember 2019 bisa selesai lebih awal di Agustusan 2019.

"Jadi kita percepat. Sekarang 37 persen dari rencana akhir Desember 23, kami usahakan 60 persen Desember ini selesai," katanya.

Perlu diketahui, Terowongan Curug Jompong ini merupakan kesatuan dalam mengatasi genangan air di wilayah Kabupaten Bandung Selatan yang berintegrasi bersama kolam retensi Cieunteung. Untuk mewujudkan terowongan tersebut membutuhkan dana sampai Rp 300 miliar. Pembangunan Curug ini, dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi banjir di Bandung Selatan.

Terowongan ini akan dibangun ganda dengan panjang 360 meter dengan diameter besar. Jika fisiknya sudah terbangun maka air dari hulu Citarum bisa langsung mengalir deras ke Waduk Saguling.

Sementara saat ditanya terkait pengerukan Sungai Citarum pada tahun ini, kata Bob, akan dilakukan seiring dengan program Citarum Harum bekerja sama dengan TNI. Namun untuk pengerukan sungai di Kota Bandung nampaknya banyak tantangan.

"Masalah sungai Kota Bandung, kalau liat tampungan sungai sudah tidak memenuhi, tidak sesuai dengan debit yang masuk. Sehingga kalau ada pelebaran caranya ada dua, kita lebarkan atau perdalam," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement