REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Kapolri dan Panglima TNI untuk mengejar dan menangkap para pelaku penembakan terhadap 19 pekerja pembangunan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12).
"Saya juga telah memerintahkan pada Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap seluruh pelaku tindakan biadab tersebut," ujar Jokowi.
Saat ini, lanjut Jokowi, Panglima TNI dan Wakapolri telah berada di Papua guna menangani aksi penyerangan dan penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua. Presiden pun menyampaikan duka citanya terhadap para korban pembantaian.
"Dan saya atas nama rakyat bangsa dan negara menyampaikan rasa dukacita yang mendalam kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan," tambahnya.
(Baca: Moeldoko: Pemerintah Kerahkan 154 TNI/Polri Pulihkan Papua)
Jokowi menegaskan, pemerintah tak akan memberikan tempat dan ruang bagi kelompok kriminal bersenjata di berbagai daerah di Tanah Air. Aksi pembantaian ini, kata Jokowi, tak akan membuat pemerintah dan masyarakat merasa takut dalam membangun Papua.
"Kita juga tidak akan pernah takut dan ini malah membuat tekad kita membara untuk melanjutkan tugas besar kita membangun tanah Papua," kata dia.
Para korban penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata ini merupakan pekerja pembangunan jalan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Meskipun terjadi aksi penyerangan, pemerintah memastikan pembangunan jalan Trans-Papua akan terus dilanjutkan dan diselesaikan.
"Sudah saya sampaikan ke Menteri PU, pembangunan jalan Wamena ke Mamugu tetap diteruskan. Trans-Papua yang sepanjang 4.600 km harus segera diselesaikan. Karena dari Wamena ke Mamugu ini harus dibangun 35 jembatan. Ini tetap harus di selesaikan," tegas Jokowi.
Dalam konferensi pers ini, Presiden Jokowi didampingi Kapolri Tito Karnavian dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.