Rabu 05 Dec 2018 01:00 WIB

UMY Dapat Hibah Mobil Bioskop Keliling

Mobil bioskop keliling itu akan menjadi media untuk mendistribusikan film karya UMY.

Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta.
Foto: muhammadiyah.or.id
Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mendapatkan hibah mobil bioskop keliling dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bantuan ini untuk membantu sivitas akademika dalam melengkapi proses produksi film karya mereka.

"Mobil bioskop keliling itu akan menjadi sarana bagi banyak karya sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)," kata dosen Ilmu Komunikasi UMY Fajar Junaedi di Yogyakarta, Selasa (4/12).

Menurut dia, UMY memiliki beberapa komunitas yang bergerak dalam bidang perfilman. Misalnya dalam tingkat universitas ada Unit Kegiatan Mahasiswa MM Kine Club dan di Ilmu Komunikasi ada badan semi-otonom CiKo (Cinema Komunikasi).

Selain itu juga ditambah dengan banyak mata kuliah di beberapa program studi yang menyertakan pembuatan karya berupa film sebagai tugasnya. Hal tersebut konsisten dihasilkan setiap tahun.

"Contohnya, tahun ajaran ini pada mata kuliah reportase, kami melakukan kolaborasi dengan Sekolah Gunung Merapi untuk membuat film mengenai edukasi, inspirasi, dan wisata di daerah Dukuh Pangukrejo, Cangkringan, Sleman, DIY," katanya.

Ia mengatakan, ada beberapa tahap dalam proses produksi film, mulai dari pengembangan, produksi, distribusi hingga eksibisi film. Mahasiswa UMY sudah melakukan dua proses di awal dengan baik, namun untuk dua tahap akhir banyak yang mengalami kendala.

"Mobil bioskop keliling tersebut dapat menjadi salah satu sarana untuk melakukan distribusi dan eksibisi tidak hanya di dalam kampus tetapi juga di luar lingkungan kampus," kata Fajar.

 Menurut dia, mobil bioskop keliling itu akan menjadi media untuk mendistribusikan film karya sivitas akademika UMY agar lebih mudah dinikmati oleh masyarakat luas. Sekaligus, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap film lokal.

"Film menjadi sarana edukasi yang penting karena media audio visual tersebut menuntut penontonnya agar fokus memperhatikan konten yang ada di dalamnya. Hal itu dapat dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan lebih efektif," katanya.

Misalnya, pada Program Studi Kedokteran yang memiliki Program Belajar Kesehatan Masyarakat, film dapat menjadi media yang "ampuh" dalam memberikan penjelasan kepada warga yang menjadi targetnya.

"Mobil bioskop keliling menjadi penting kehadirannya agar dapat memfasilitasi kegiatan belajar masyarakat sebagai bagian dari penerapan pengabdian UMY," kata Fajar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement