Senin 03 Dec 2018 20:38 WIB

KNPI: 212 Merupakan Gerakan Masyarakat, Tetapi...

KNPI berpendapat Reuni Akbar 212 tahun ini sarat dengan kepentingan politik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Suasana masa mengikuti reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Suasana masa mengikuti reuni aksi 212 di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNP) periode 2018-2021 Abdul Aziz mengatakan Reuni Akbar 212 merupakan gerakan umat Islam yang bisa menjadi momentum untuk mempererat persatuan. Akan tetapi, ia berpendapat Reuni Akbar 212 tahun ini sarat dengan kepentingan politik.

“Sangat disayangkan rasanya di saat bangsa Indonesia seharusnya bersatu dalam kebersamaan dan keragaman, 212 sebagai gerakan yang murni dari masyarakat justru dibelokkan menjadi kepentingan politik tertentu," ujar Azis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (3/11). 

Baca Juga

Dia mengatakan, seharusnya kekuatan umat yang begitu besar dikembalikan untuk kepentingan dan persatuan umat, bukan malah dipersempit menjadi kepentingan politik saja. “Saya sendiri juga merupakan alumni dari gerakan 212, pada saat itu seingat saya 212 nafasnya sangat jelas, yaitu menegakkan marwah agama," ucapnya. 

Kendati demikian, Azis tetap mengapresiasi Reuni Akbar 212 yang digelar dengan damai di Monas, Jakarta Pusat pada Ahad (2/12) kemarin. Dia berharap, gerakan 212 tersebut ke depannya tidak dipersempit lagi dengan kepentingan politik praktis oleh pihak-pihak tertentu.

“Gerakan 212 bisa berjalan tertib dan bermartabat, dan saya slalu berharap gerakan ini tidak dipersempit oleh kepentingan politik praktis," kata Azis yang baru terpilih sebagai Ketua Umum KNPI. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement