Senin 03 Dec 2018 21:00 WIB

Kemenhub Bantu 10 Bus ke Pemkot Bandar Lampung

Herman menyatakan akan mengambil tarif terendah berdasarkan peraturan wali kota.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Herman HN
Foto: Antara/M Tohamaksun
Herman HN

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kementrian Perhubungan (Kemenhub) memberikan bantuan 10 unit bus penumpang kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, Senin (3/12). Bus penumpang tersebut akan melayani warga untuk tiga trayek dalam kota.

Wali Kota Herman HN telah mencoba salah satu bus bantuan Kemenhub tersebut dengan cara mengendarainya. Bus-bus tersebut dijajal keliling kota Bandar Lampung. Bus penumpang tersebut akan mengaspal untuk publik diperkirakan awal Januari 2019. “Tahun depan akan beroperasi,” kata Wali Kota Herman HN, Senin (3/2).

Dinas Perhubungan Bandar Lampung masih mengurusi izin trayek, nomor polisi, dan pajaknya. Sedangkan harga per bus jenis tiga perempat tersebut diperkirakan Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar. Bus ini akan melayani trayek Panjang, Telukbetung, dan Rajabasa.

Herman menyatakan bus tersebut akan beroperasi tanpa henti setiap harinya. Bus akan parkir di Kantor Pemkot Bandar Lampung atau di Kantor Dishub Bandar Lampung, Sedangkan tarif yang akan dikenakan kepada penumpang, Herman menyatakan akan mengambil tarif terendah berdasarkan peraturan wali kota. “Tidak gratis,” ujarnya.

Kepala Dishub Kota Bandar Lampung Ahmad Husna mengatakan, setelah mendapat izin trayek dan nomor polisi serta selesai pajaknya, pengemudi bus kemungkinan menggunakan jasa Polisi Pamong Praja Kota Bandar Lampung.

Sedangkan tarif bagi penumpang, ia mengatakan akan mengambil rentang tarif terendah, dan tujuan dapat membantu masyarakat untuk menggunakan moda angkutan umum yang murah.

Nadhira, siswa SMA swasta di Kota Bandar Lampung menyambut baik adanya tambahan bus dalam kota. Ia berharap bus-bus yang beroperasi menerapkan tarif yang murah apalagi untuk pelajar. “Selain itu, jalur yang dituju hendaknya tepat waktu tidak lama mengetem,” ujar siswa kelas XI tersebut.

Selama ini, angkutan bus masih berlangsung dengan merek bus transbandarlampung. Namun, jumlah bus sudah berkurang. Sebelumnya, bus transbandarlampung tersebut menggantikan bus Damri. Bus-bus angkutan umum terlihat masih sepi penumpang, karena maraknya angkutan daring motor dan mobil dalam kota. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement