Senin 03 Dec 2018 14:29 WIB

Jaga Suara NU, PKB Ingatkan Nadhliyin Peran Jokowi ke Umat

Karding sebut NU banyak mendapatkan keuntungan politik dan perhatian politik.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ratna Puspita
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, saat melakukan konferensi pers di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/10).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, saat melakukan konferensi pers di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mengingatkan sumbangsih Presiden Joko Widodo terhadap Nahdlatul Ulama (NU). Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 ini mengungkapkan, pemerintahan saat ini telah melahirkan sejumlah kebijakan positif terkait santri.

Ia menyebutkan kebijakan tersebut seperti adanya hari santri, pembangunan pesantren, infrastruktur pesarntren, Balai Latihan Kerja (BLK) di pesantren hingga rusun di pesantren. Karding mengatakan pemerintah juga sedang mendorong RUU pesantren, bank wakaf mikro, dan industri halal.

Dia mengatakan, hal itu merupakan bagian dari komitmen Jokowi di dunia pesantren bagi NU. Secara simbolis, dia mengungkapkan, Jokowi juga sering masuk pesantren.

Artinya, ia menambahkan, negara hadir ditengah pesantren dan memberi perhatian, melakukan pemberdayaan dan melayani mereka sehingga tumbuh dengan baik. "Apalagi ke depan Jokowi fokus ke pengembangan SDM dimana pesantren akan menadi fokus tempat tersendiri bagi Jokowi," kata Abdul Kadir Karding di Jakarta, Senin (3/12).

Karena itu, Karding menambahkan, PKB dan TKN akan terus melakukan komunikasi dengan warga Nadhliyin. Hal ini dilakukan guna menjaga suara warga Nahdlatul Ulama (NU) menyusul dukungan yang diberikan kepada pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kami akan terus terus bekerja keras untuk meyakinkan warga NU khususnya bahwa di zaman Jokowi, NU banyak mendapatkan keuntungan politik dan perhatian politik," kata dia.  

Sebelumnya, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, kembali memperoleh dukungan dari kalangan NU, yakni Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin. Kelompok nahdliyin muda ini dipimpin langsung KH Solachul Aam Wahib Wahab.

Ia menjanjikan 60 persen suara bagi pasangan Prabowo-Sandi di wilayah Jawa Timur pada Pilpres 2019. Dia mengaku telah melakukan konsolidasi selama kurang lebih tiga bulan di seluruh kabupaten di Jawa Timur.

Cucu salah satu pendiri NU almarhum KH. Wahab Hasbullah tersebut juga mengajak seluruh kalangan Nahdliyin untuk bahu-membahu memenangkan Prabowo-Sandi di wilayahnya masing-masing. Tidak lupa juga ia mengingatkan bahwa pilpres ini juga untuk memperlancar tali silaturahmi, ukhuwah basyariah, ukhuwah islamiyah, serta kekuatan wathaniyah antar umat beragama sehingga kekuatan Islam dan bangsa semakin kokoh.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement