Senin 03 Dec 2018 13:53 WIB

Pemprov DKI Kebut Pembangunan Waduk dan Normalisasi Sungai

Normalisasi sungai dilakukan dengan percepatan pembangunan waduk

Red: EH Ismail
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menelusuri bantaran Kali Ciliwung.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menelusuri bantaran Kali Ciliwung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya melakukan sejumlah hal untuk mengantisipasi banjir terkait puncak musim penghujan pada Januari 2019. Penuntasan proyek pembangunan waduk di beberapa lokasi, dan normalisasi sungai terus dikebut Pemprov DKI Jakarta.

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, normalisasi sungai dilakukan dengan percepatan pembangunan waduk sebagai kolam menampung air hujan di sekitar hulu. Sehingga aliran air ke hilir, volumenya dapat terkendali. “Kita fokus lakukan perbaikan turap dan pengerukan sungai,” kata Anies dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI, Teguh Hendarwan mengatakan, pengerukan sungai serta waduk, dan situ dilakukan dengan mengerahkan 241 unit alat berat yang dimiliki dinasnya. “Sehingga pengerukan dapat kita lakukan secara swakelola,” ujar Teguh.

Pengerukan sudah dilakukan di Waduk Kampung Rambutan, Waduk Pondok Rangon, Waduk Cimanggis, Wadung Cilangkap Giri Kencana, Waduk Jalan Kaja dua, Situ Babakan, Waduk Pekayon, Waduk Babek TNI, Waduk Jagakarsa, Embung Aselih, dan Embung di Jalan Cendrawasih.

Pengerukan juga dilakukan di saluran penghubung (PHB) Kali Duri di Jalan Subur Baru Raya, Kali Setneg, Kali Item, Kali IKIP, Kali Krukut Tambora, dan saluran PHB Swadharma.

Selain itu Dinas SDA Provinsi DKI juga melakukan perbaikan turap pada sungai atau saluran air untuk memperbaiki kondisi turap yang kurang optimal. Sehingga dengan perbaikan turap ini, aliran drainase pada sungai atau saluran menjadi lebih optimal. Perbaikan turap sudah dilaksanakan di Kali Utan Kayu, Kali Ciliwung Lama Mangga Besar, Kali Krukut Tambora, saluran PHB Intercon, Kali Sarua, dan saluran phb Pulomas Utara.

“Upaya lain, kita juga melakukan pembangunan tanggul sungai atau saluran untuk memperkuat dinding sungai atau saluran air. Agar tidak mudah roboh apabila sungai atau saluran air sedang dilanda debit air yang tinggi. Pembangunan tanggul juga dapat berfungsi untuk meninggikan tanggul aga air tidak melimpas,” tutur Teguh.

Sepanjang 2018, pihaknya telah melakukan pembangunan tanggul di sistem aliran barat yaitu Kali Grogol (Jalan Palmerah-Jalan Kemanggisan Utama), Kali Mookevart (depan Heinz ABC) dan Kali Sodetan Sekertaris (Jalan Damai).

Di Sistem Aliran Tengah dilakukan di Kali Ciliwung Lama (Jalan Juanda). Serta di sistem aliran timur di Kali Sentiong, Kali Boulevard Gading Raya dan Kali Utan Kayu (Jalan Mayjen Soeprapto).

Teguh menambakan pengerukan dan perbaikan turap pada saluran drainase mikro hingga saluran penghubung juga dilakukan oleh Suku Dinas (Sudin) SDA di lima wilayah. Sudin SDA Jakarta Selatan telah melakukan pembangunan tanggul di 35 lokasi, pengerukan di 758 lokasi dan perbaikan turap di 210 lokasi.

Sudin SDA Jakarta Barat, melakukan pembangunan tanggul di 75 lokasi, pengerukan di 2.341 lokasi dan perbaikan turap di 57 lokasi. Sudin SDA Jakarta Timur melakukan pembangunan tanggul di 12 lokasi, pengerukan di 2204 lokasi dan perbaikan turap di 38 lokasi.

Sudin SDA Jakarta Pusat melakukan pembangunan tanggul di 169 lokasi, pengerukan di 494 lokasi dan perbaikan turap di 109 lokasi. Sementara Sudin SDA Jakarta Utara melakukan pembangunan tanggul di 27 lokasi, pengerukan di 645 lokasi dan perbaikan turap di 230 lokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement